JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Amanat Nasional (PAN) meyakini bahwa elektabilitas Ketua Umum DPP PAN Hatta Rajasa sebagai calon presiden 2014 tetap tinggi. Hal itu dikatakan Ketua Fraksi sekaligus Ketua DPP PAN Tjatur Sapto Edy ketika dimintai tanggapan disebutnya Hatta terlibat dalam kasus bail out Bank Century. Sebelumnya, putra Hatta, Muhammad Rasyid Amrullah, terjerat kasus pindana umum terkait kecelakaan lalu lintas.
"(Elektabilitas) Menurun kata siapa? Kami survei di Jawa tinggi," kata Tjatur, di Gedung Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (6/3/2013).
Ia mengatakan, pihaknya yakin Hatta tak terlibat dalam kasus Bank Century. Sementara, untuk kasus Rasyid, kata dia, merupakan musibah yang bisa menimpa siapa saja. Hatta, kata dia, memiliki kompetensi untuk memimpin negara.
"Kompetensi Hatta, kami mau diadu sama siapa saja," ujarnya.
Seperti diberitakan, PAN sudah menetapkan Hatta sebagai bakal Capres 2014. Hanya saja, Hatta belum secara terbuka menyatakan maju dalam Pilpres 2014.
Bantah terlibat Century
Sebelumnya, Tjatur membantah bahwa Ketua Umum DPP PAN Hatta Rajasa terlibat dalam dugaan tindak pidana korupsi dalam kasus bail out Bank Century. PAN mendesak agar penyidikan perkara Century diusut tuntas.
"Tuntaskan setuntas-tuntasnya supaya tidak ada beban sejarah terhadap Century, tidak ada misteri di anak cucu kita nanti," kata Ketua Fraksi PAN Tjatur Sapto Edy saat jumpa pers di Gedung Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (6/3/2013). Ikut hadir Wakil Ketua Fraksi PAN Viva Yoga Mauladi.
Jumpa pers itu digelar untuk membantah pemberitaan bahwa mantan Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum menyebut nama Hatta kepada tim kecil pengawas Century.
Viva mengaku melakukan klarifikasi terkait hal ini dengan Anas, Selasa (5/3/2013). "Dengan tegas Mas Anas menyatakan bahwa pada saat Timwas Century datang, dia sama sekali tidak pernah menyebut nama-nama penerima dana Century. Saya katakan, nanti akan saya sampaikan ke media. Mas Anas menyetujuinya," kata Viva.
Viva menambahkan, hubungan antara Hatta dan Anas terjalin baik selama ini. Keduanya saling menghormati lantaran pernah berada dalam satu organisasi yang sama, yakni Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.