JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tanjung menilai, sosok Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD sebagai sosok yang berpeluang diduetkan dengan calon presiden dari Golkar, Aburizal "Ical" Bakrie. Namun, kedua nama itu belum dibicarakan secara resmi di internal Partai Golkar.
"Kalau sekarang, belum ada pembicaraan tentang calon wakil presiden. Tapi, nama-nama itu bisa saja dicatat sebagai nama yang mempunyai kemungkinan dipasangkan pada waktunya," ujar Akbar seusai puncak perayaan HUT ke-45 Fraksi Golkar di Balai Kartini, Jakarta Selatan, Selasa (5/3/2013) malam.
Menurut Akbar, nama-nama yang dianggap layak, termasuk Jokowi dan Mahfud, akan dibicarakan dalam forum resmi internal Golkar. Namun, ia belum bisa memastikan kapan pembahasan akan dilakukan.
Sementara itu, Ketua Bapilu Partai Golkar Ade Komarudin mengungkapkan, nama Mahfud dan Jokowi memang sudah dimasukkan dalam survei internal. Golkar, katanya, akan menetapkan pasangan Ical berdasarkan hasil survei.
"Kami harus pantau survei dulu, tapi nama-nama itu dimasukkan juga ke dalam survei," kata Ade.
Ade mengatakan, saat ini Golkar sama sekali belum mengambil keputusan tentang wakil presiden untuk Ical. Saat ini, kata dia, Golkar masih menunggu peta perpolitikan pada tahun 2014 mendatang.
"Bisa jadi tahun depan berbeda, jadi ya kami belum bisa putuskan karena politik bisa setiap saat berubah. Kami tunggu dulu dari hasil pemilu legislatif," ujarnya.
Dalam survei sejumlah lembaga, tingkat popularitas Ical masih berada di bawah Jokowi. Ical sempat mengungkapkan bahwa ia harus memilih calon wakil presiden dari Jawa untuk meningkatkan elektabilitasnya. Wakil Bendahara Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo pernah mengatakan, duet Ical-Jokowi bisa jadi akan menguntungkan bagi Golkar.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.