Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Pelajaran Golkar dari Habibie, JK, Akbar Tanjung, dan Ical

Kompas.com - 05/03/2013, 21:43 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Fraksi Partai Golkar memperingati hari ulang tahunnya yang ke-45 di Balai Kartini, Jakarta Selatan, Selasa (5/3/2013). Di dalam perayaan itu, Ketua Fraksi Partai Golkar Setya Novanto melakukan kilas balik atas jasa tokoh-tokoh Golkar.

Tapi, kilas balik hanya dimulai dari era Presiden BJ Habibie. Setya mengatakan Partai Golkar belajar banyak dari sosok Habibie, terutama soal demokrasi. "Pak Habibie lah yang pertama meletakkan demokrasi di negeri ini. Di masa Bapak menjadi presiden, demokrasi tumbuh dan berkembang sehingga dikenal sebagai salah satu negara demokrasi terbesar di dunia," ujar Setya.

Kepercayaan Habibie kepada Golkar, lanjut Setya, juga ditunjukkan dari kepemilikan kartu identitas Habibie. "Pak Habibie hanya punya tiga kartu yaitu KTP, paspor Indonesia, dan Kartau Tanda Anggota Golkar," ujar dia.

Berikutnya, Setya menuturkan jasa Akbar Tanjung, salah satu tokoh senior yang pernah juga menjadi Ketua Umum partai berlambang pohon beringin ini. Dari Akbar, ujar Setya, Golkar belajar tentang kepiawaian dan ketenangannya dalam berpolitik.

Gaya Akbar ini, sebut Setya, mampu melepaskan Golkar dari ujian berat pada masa awal demokrasi. "Tidak hanya itu, Akbar Tanjung tidak hanya menyelamatkan partai ini tetapi bahkan mampu membawa kesuksesan pada Pemilu 2004, Partai Golkar sebagai partai pemenang pemilu," kata Setya.

Berikutnya, giliran jasa Jusuf Kalla yang dipaparkan anggota Komisi III DPR ini. Menurut dia gaya kepemimpinan Jusuf Kalla yang pernah pula menjadi ketua umum partai dan menjadi Wakil Presiden ke-10 Indonesia, memberikan insipirasi tersendiri.

Setya mengatakan Jusuf Kalla dengan kenegarawanannya bisa menyelesaikan konflik di berbagai daerah. "Pak Jusuf Kalla bisa menjaga keutuhan (dan) tetap kokohnya NKRI, sesuai roh dan jati diri Indonesia," ucapnya.

Terakhir, jasa Aburizal Bakrie yang dituturkan Setya, dia sebut sebagai pembimbing fraksi Partai Golkar. Ical, kata dia, mengajarkan tentang keterbukaan, ketegasan, dan toleransi dalam berpolitik. "Demokrasi bukan tujuan tapi sarana mencapai kemakmuran," imbuh Setya.

Perhelatan puncak perayaan HUT ke-45 Fraksi Partai Golkar dihadiri sejumlah politisi senior partai ini. Seperti, BJ Habibie, Akbar Tanjung, Agung Laksono, Sharif Tjijip Sutardjo, Fadel Muhammad, Andi Matalata, dan Theo L Sambuaga. Hadir pula sejumlah pimpinan rraksi di DPR dari partai lain, antara lain Ketua Fraksi PAN Tjatur Sapto Edy, Ketua Fraksi Partai Demokrat Nurhayati Ali Assegaf, Ketua Fraksi PKS Hidayat Nur Wahid, Ketua Fraksi PDI-Perjuangan Puan Maharani, dan Sekretaris Fraksi Partai Hanura Saleh Husin. Sekretaris Setgab Syarifudin Hasan juga turut hadir dalam acara ini.

Berita terkait dapat dibaca dalam topik: Geliat Politik Jelang 2014

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

    Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

    Nasional
    Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

    Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

    Nasional
    Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

    Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

    Nasional
    Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

    Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

    Nasional
    PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

    PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

    Nasional
    Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

    Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

    Nasional
    Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

    Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

    Nasional
    Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

    Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

    Nasional
    PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

    PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

    Nasional
    Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

    Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

    Nasional
    Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

    Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

    Nasional
    Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

    Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

    Nasional
    KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

    KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

    Nasional
    Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

    Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com