Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prabowo Dinilai Tak Layak Jadi RI-1, Pendukung "Gerah"

Kompas.com - 04/03/2013, 18:11 WIB
Kontributor Bandung, Putra Prima Perdana

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com — Kesatuan Aksi Pendukung Prabowo untuk Indonesia 1 (KAPPI-1) Provinsi Jawa Barat mengecam keras pernyataan tiga orang Kader Muda Partai Demokrat yang menyatakan Prabowo Subianto tidak layak menjadi presiden RI pada 2014.

Pernyataan Ulil Abshar Abdala, Rahlan Nasidik, dan Didi Irawandi terhadap Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu tersiar dalam acara di sebuah stasiun televisi swasta nasional, Kamis (28/2/2013) lalu.

Kecaman disampaikan oleh Ketua KAPPI-1, Jabar Makki Yuliawan, didampingi oleh Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Provinsi Jabar Sunatra di Gedung Indonesia Menggugat Jalan Perintis Kemerdekaan, Bandung, Senin (4/3/2013).

"Kami memprotes keras atas pernyataan ketiga pimpinan Partai Demokrat. Pernyataan tersebut jelas sangatlah tendensius dan melanggar norma-norma dan etika politik. Hal ini menimbulkan ketidaknyamanan juga menyinggung KAPPI-1 Jabar," tegas Makki.

Makki menambahkan, pernyataan yang dilontarkan oleh ketiga petinggi partai bentukan Susilo Bambang Yudhoyono ini menunjukkan bentuk kegalauan Partai Demokrat yang saat ini sedang dilanda masalah internal.

"Adalah hak setiap warga negara untuk maju menjadi presiden RI sesuai dengan aturan perundang-undangan yang berlaku. Kami mafhum kegalauan di Partai Demokrat, tapi lebih baik urusi dulu rumah tangga sendiri sebelum mengurusi rumah tangga orang lain. Tidak usah mencampuri urusan partai politik lain," ucapnya geram.

Sementara itu, Wakil Ketua DPD Partai Gerindra Sunatra mendukung kecaman KAPPI-1 Jabar terhadap pernyataan ketiga petinggi Demokrat tersebut. Menurutnya, yang menjadi acuan layak atau tidak layaknya Prabowo menjadi seorang presiden adalah hasil Pilpres 2014 mendatang.

"Mereka tidak berhak menentukan layak atau tidak layak, hasil pilpres yang menentukan. Bukan dari jauh-jauh hari seperti ini sudah dikatakan tidak layak," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com