Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kunjungan Sinta Nuriyah Bukan Dukungan Politik

Kompas.com - 04/03/2013, 02:19 WIB

JAKARTA, KOMPAS - Rumah mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum di Duren Sawit, Jakarta, terus dikunjungi sejumlah kalangan. Pada Sabtu (2/3) malam, giliran mantan aktivis Himpunan Mahasiswa Islam berkunjung ke rumah Anas.

Menurut salah seorang staf Anas, para tamu itu merupakan mantan aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Belum diketahui pasti apa agenda pertemuan mereka dengan Anas. Sejumlah tamu yang dicegat tak bersedia memberi keterangan.

Dalam catatan Kompas, sejak Anas ditetapkan sebagai tersangka, rumah Anas disambangi sejumlah koleganya dari Partai Demokrat dan partai lain, termasuk tokoh-tokoh nonpartai. Dari kalangan Demokrat, yang datang antara lain Wakil Sekretaris Jenderal Saan Mustopa, Ketua Divisi Komunikasi Publik Gede Pasek Suardika, Sekretaris Bidang Agama DPP Demokrat Makmun Murod, anggota Divisi Pembinaan Organisasi DPP Demokrat Syamsul Bahara, dan Wakil Direktur Eksekutif DPP Demokrat Muhammad Rahmad (Kompas, 26/2).

Dari luar Partai Demokrat, yang datang antara lain fungsionaris DPP Partai Golkar, politisi senior Partai Golkar Akbar Tandjung, Ketua Presidium Majelis Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam yang juga menjabat Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD, dan bos MNC Group Hary Tanoesoedibjo. Ada juga politisi Partai Hanura yang dulu aktif di HMI, Yuddy Chrisnandi dan Erik Satrya Wardhana, politisi Partai Golkar yang juga Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso, mantan Ketua BPK Anwar Nasution, dan mantan politisi PKS Misbakhun.

Kekeluargaan

Kemarin, Anas juga dikunjungi istri almarhum mantan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Sinta Nuriyah Wahid, beserta putrinya, Yenny Wahid, dan suami Yenny, Dhohir Farisi.

Menurut juru bicara keluarga Yenny, Imron Rosyadi Hamid, kunjungan tersebut merupakan kunjungan kekeluargaan. Karena itu, sebaiknya masyarakat tidak menafsirkannya sebagai dukungan politik atau dukungan hukum bagi Anas sebagai politisi dan sebagai tersangka Komisi Pemberantasan Korupsi.

Kunjungan tersebut berhubungan dengan kehadiran mertua Anas, KH Attabik Ali, pengasuh Pondok Pesantren Krapyak, Yogyakarta, yang sedang sakit dan berada di rumah Anas di Jakarta.

KH Attabik Ali adalah anak KH Ali Maksum yang menjabat Rois Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) pada era Gus Dur, saat jabatan Ketua Tanfidziyah PBNU dijabat Gus Dur. Hubungan keluarga Gus Dur dengan keluarga KH Ali Maksum sangat dekat, bukan sekadar hubungan organisasi.

”KH Ali Maksum merupakan pembimbing skripsi Ibu Sinta ketika beliau kuliah di Yogyakarta,” katanya. (k02/why/ody)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com