Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramadhan: Anas Urbaningrum Sudah Tak Santun Lagi

Kompas.com - 02/03/2013, 16:58 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Ramadhan Pohan mengomentari pernyataan mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum. Menurutnya pernyataan Anas kepada publik setelah ditetapkan menjadi tersangka kasus dugaan korupsi Hambalang, tidak menunjukkan kesantunan. Ia menilai, pernyataan Anas menyerang Partai Demokrat.

"Kenapa Mas Anas itu menuding dan menyerang Partai Demokrat? Padahal  sewaktu di DPP, dia ketum dan saya Waksekjen. Sama-sama mengusung politik yang cerdas, bersih dan santun. Kalau sekarang menyerang, berarti kan sudah tidak santun lagi," ujar Ramadhan seusai diskusi 'Efek Anas Makin Panas', di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (2/3/2013).

Ramadhan bercerita, ia kerap berkeliling Indonesia bersama Anas dan Sekretaris Jenderal Partai Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas. Saat itu dirinya bertukar pengalaman dan ilmu. Kini Ramadhan menilai Anas berubah.

"Pernyataan yang begitu gencar membuat saya masygul. Kok, Mas Anas berubah, bukan seperti sekarang. Dulu saling menimba ilmu, kok, sekarang menyerang Demokrat. Itu yang kami pertanyakan. Mudah-mudahan Mas Anas cepat kembali ke semula. Tidak terpengaruh tabuhan gendang yang dilakukan orang lain," ujarnya.

Ramadhan juga menyesalkan pernyataan Anas sejak berhenti sebagai Ketua Umum Partai, awal Februari lalu. Anas menuding ada intervensi dalam penetapannya sebagai tersangka kasus dugaan gratifikasi proyek Hambalang. Anas juga mengatakan, ujian untuk Partai Demokrat belum selesai. Menurutnya, sejarah akan membuktikan apakah akan menjadi partai yang santun atau sadis. Kemudian, Anas juga menyatakan, dirinya sebagai bayi yang tidak diinginkan lahir dalam kongres Demokrat.

"Saya kira itu emosional belaka. Karena faktualnya tidak demikian. Kalau misalnya tidak diharapkan, bagaimana mungkin Mas Anas bisa terpilih jadi Ketum? Padahal saat itu yang digadang-gadang, direstui adalah Andi Mallarangeng," ujarnya.

 

Menurut Ramadhan, saat ini Anas sebaiknya fokus pada proses hukumnya di KPK.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya 'Copy Paste', Harus Bisa Berinovasi

    Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya "Copy Paste", Harus Bisa Berinovasi

    Nasional
    Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

    Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

    Nasional
    Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

    Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

    Nasional
    Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

    Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

    Nasional
    5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

    5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

    Nasional
    Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

    Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

    Nasional
    Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

    Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

    Nasional
    PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin 'Gemoy'

    PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin "Gemoy"

    Nasional
    Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

    Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

    Nasional
    DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

    DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

    Nasional
    Sinyal 'CLBK' PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

    Sinyal "CLBK" PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

    Nasional
    Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

    Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

    Nasional
    Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

    Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

    Nasional
    Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

    Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

    Nasional
    Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

    Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com