Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diragukan, Anas Urbaningrum Berani Ungkap Century

Kompas.com - 01/03/2013, 05:52 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum diduga sedang membangun posisi tawar di internal Demokrat. Kecil kemungkinan Anas berani membuka kasus pemberian dana talangan untuk Bank Century dan dugaan penggelembungan suara dalam Pemilu 2009.

”Anas tentu tidak hanya memikirkan dirinya sendiri, tapi juga pengikutnya. Jadi, dia sedang membangun posisi tawar, misalnya baik dia mundur, tetapi pengikutnya jangan dibumihanguskan di Demokrat,” kata M Qodari dari Indo Barometer, Kamis (28/2/2013), di Gedung DPR, Jakarta.

Penyusunan daftar calon anggota legislatif Pemilu 2014 dapat menjadi bagian dari kompromi terhadap posisi tawar Anas.

Yunarto Wijaya dari Charta Politika melihat mantan Ketua Umum PB Himpunan Mahasiswa Islam itu hanya ingin buka-bukaan secara politik. Anas hanya ingin membuka wajah lain Demokrat dan Yudhoyono.

Pengamat politik Universitas Indonesia, Andrinof Chaniago, melihat kunjungan para tokoh ke rumah Anas memberi simpati sebagai hal positif. ”Tetapi, jika mereka mengeluarkan pernyataan terhadap kasus hukum Anas, saya khawatir langkah-langkah mereka bias,” ujar Chaniago.

Pengamat politik Universitas Airlangga, Airlangga Pribadi, menyatakan, tidak munculnya tokoh-tokoh senior Demokrat membuktikan adanya konflik besar di tingkat internal.

Ketua umum

Sementara itu, anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, Hayono Isman, menyatakan, ada dua kemungkinan untuk pengganti Anas, yaitu menggelar kongres luar biasa dan menunjuk pelaksana tugas (plt) ketua umum.

Peneliti politik Soegeng Sarjadi Syndicate, Ridho Imawan Hanafi, mengemukakan, penunjukan plt ketua umum akan berhadapan dengan persepsi publik bahwa Yudhoyono otoriter atau dianggap melebihi kewenangan semestinya. ”Dominasi figur tidak otomatis negatif selama dipakai untuk membangun sistem. Akan negatif jika dominasi digunakan untuk melanggengkan pengaruh,” ujarnya.

Pengajar politik Universitas Gadjah Mada, Ari Dwipayana, menyebutkan, jika plt ketua umum ditunjuk Yudhoyono, hal itu memperlihatkan dominannya pendekatan kekuasaan dibandingkan dengan pendekatan pelembagaaan konstitusi partai.

Mencari ketua umum adalah persoalan berat bagi Demokrat yang ditinggal Anas dan menyandarkan kekuatan pada figur Yudhoyono. Ketua umum harus menaikkan elektabilitas, meningkatkan soliditas, dan menerjemahkan strategi Yudhoyono selaku Ketua Majelis Tinggi Demokrat. ”Sulit dapat memenuhi ketiga kebutuhan itu sekaligus,” ujar Direktur Eksekutif Pol-Tracking Institute Hanta Yuda AR.

Di sejumlah daerah, harapan untuk pengganti Anas mengemuka. Selain harapan akan figur bersih, santun, dan cerdas, sejumlah nama sudah dikemukakan, seperti Gubernur Jawa Timur Soekarwo dan Ketua DPR Marzuki Alie. (NWO/ONG/DIK/ATO/UTI/EGI/TIF)

Berita terkait dapat diikuti dalam topik:
Skandal Proyek Hambalang
Krisis Demokrat

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tertawa Lepas, Anies-Cak Imin Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran Jadi Presiden dan Wapres Terpilih

    Tertawa Lepas, Anies-Cak Imin Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran Jadi Presiden dan Wapres Terpilih

    Nasional
    Program Susu Gratis Prabowo-Gibran Dibayangi Masalah Aturan Impor Kemendag dan Kementan

    Program Susu Gratis Prabowo-Gibran Dibayangi Masalah Aturan Impor Kemendag dan Kementan

    Nasional
    PDI-P Masih Gugat KPU ke PTUN, Nusron: Tak Berpengaruh terhadap Hasil Pemilu

    PDI-P Masih Gugat KPU ke PTUN, Nusron: Tak Berpengaruh terhadap Hasil Pemilu

    Nasional
    Kenakan Kemeja Putih, Prabowo-Gibran Tiba di KPU

    Kenakan Kemeja Putih, Prabowo-Gibran Tiba di KPU

    Nasional
    AHY: Demokrat Siap Sukseskan Program dan Kebijakan Prabowo 5 Tahun ke Depan

    AHY: Demokrat Siap Sukseskan Program dan Kebijakan Prabowo 5 Tahun ke Depan

    Nasional
    Penetapan Presiden dan Wapres Terpilih, Prabowo-Gibran Berangkat Bareng ke KPU

    Penetapan Presiden dan Wapres Terpilih, Prabowo-Gibran Berangkat Bareng ke KPU

    Nasional
    Ganjar-Mahfud Absen saat Penetapan Prabowo-Gibran, PAN: Enggak Ngaruh

    Ganjar-Mahfud Absen saat Penetapan Prabowo-Gibran, PAN: Enggak Ngaruh

    Nasional
    Sudirman Said Sebut 'Dissenting Opinion' 3 Hakim MK Jadi Catatan Pengakuan Kejanggalan Pilpres 2024

    Sudirman Said Sebut "Dissenting Opinion" 3 Hakim MK Jadi Catatan Pengakuan Kejanggalan Pilpres 2024

    Nasional
    Pimpinan MPR: Mooryati Soedibyo Sosok Inspiratif Perempuan Indonesia

    Pimpinan MPR: Mooryati Soedibyo Sosok Inspiratif Perempuan Indonesia

    Nasional
    Anies-Muhaimin Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran Sebagai Pemenang Pilpres 2024

    Anies-Muhaimin Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran Sebagai Pemenang Pilpres 2024

    Nasional
    AHY: Selamat Pak Prabowo-Gibran, Presiden Terpilih 2024-2029

    AHY: Selamat Pak Prabowo-Gibran, Presiden Terpilih 2024-2029

    Nasional
    Apresiasi Putusan MK, AHY: Kami Tahu Beban dan Tekanan Luar Biasa

    Apresiasi Putusan MK, AHY: Kami Tahu Beban dan Tekanan Luar Biasa

    Nasional
    Di Hannover Messe 2024, Pertamina Patra Niaga Paparkan Upaya Pemerataan Energi Indonesia

    Di Hannover Messe 2024, Pertamina Patra Niaga Paparkan Upaya Pemerataan Energi Indonesia

    Nasional
    Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, Sudirman Said: Tim yang Kalah Harus Hormati Putusan MK

    Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, Sudirman Said: Tim yang Kalah Harus Hormati Putusan MK

    Nasional
    Cuti, AHY Akan Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

    Cuti, AHY Akan Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com