Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anas: Saya Bukan Curhat atau Mengeluh

Kompas.com - 28/02/2013, 22:53 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum mengatakan, alasannya mengungkap soal kongres Partai Demokrat di Bandung, Mei 2010, bukanlah sebuah curahan hati semata. Ia sengaja menceritakan itu untuk menjadi pelajaran bagi masyarakat.

"Ketika ini saya sampaikan atas pertanyaan, itu bukan dalam rangka curhat atau mengheluh. Ini saya sampaikan untuk menjadi pelajaran penting yang bisa dipetik hikmahnya bahwa membangun praktik demokrasi partai sebuah perjuangan sendiri," ujar Anas dalam wawancara khusus KompasTV di kediamannya, Kamis (28/2/2013).

Anas mengatakan bahwa pada kongres Demokrat tersebut, dirinya bukanlah sosok yang difavoritkan sebagai calon ketua umum. Ia juga menilai dirinya adalah "bayi yang tidak diharapkan". Anas mengungkapkan, ia sempat diminta mundur dan ditawari jabatan Sekretaris Jenderal Partai Demokrat.

Anas menjelaskan bahwa dalam waktu 1,5 tahun ini, Partai Demokrat yang dipimpinnya tengah mengalami masalah dinamika internal. Dinamika internal, kata Anas, juga terjadi di partai-partai lainnya. "Tapi, prosesnya berbeda dan itu saya kira punya pengaruh pada karakter partai. Bahkan saya bisa katakan, di situlah Partai Demokrat diuji etika politiknya sebagai partai yang santun atau sadis atau kasar," ujarnya.

Sehari setelah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus pemberian gratifikasi dalam proyek pembangunan sport center di Hambalang, Anas mundur dari jabatan Ketua Umum sekaligus keluar dari Partai Demokrat. Anas menuding bahwa kasusnya muncul karena tekanan politik. Ia menyebutkan adanya sejumlah indikasi yang mengarah ke sana, misalnya pernyataan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono yang memintanya fokus pada kasus hukum dan bocornya draf surat perintah penyidikan (sprindik) atas namanya.

Berita terkait dapat dibaca dalam topik: Krisis Demokrat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

    Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

    Nasional
    Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

    Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

    Nasional
    Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

    Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

    Nasional
    Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

    Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

    Nasional
    Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

    TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

    Nasional
    Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

    Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

    Nasional
    Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

    Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

    Nasional
    Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

    Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

    Nasional
    Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

    Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

    Nasional
    Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

    Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

    Nasional
    KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

    KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

    Nasional
    Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

    Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

    Nasional
    Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

    Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

    Nasional
    Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

    Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com