Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pejabat Kemenag Terima Ratusan Juta

Kompas.com - 28/02/2013, 21:24 WIB
Amir Sodikin

Penulis

Selain memberikan dana "ontop", DPR juga mematok harga pencetakan Al Quran sangat tinggi yaitu Rp 75.000 per eksemplar. Padahal di APBN 2011, hanya Rp 32.000 per eksemplar. "Mendengar harga segitu, Pak Dirjen terkejut, kok sebesar itu ya?" papar Abdul.

Hakim Afiantara bertanya, apakah Dirjen menyetujui anggaran "ontop" yang melonjak tinggi tersebut. "Pertama menolak, akhirnya setuju. Alasannya masyarakat masih membutuhkan Al Quran. Beliau katakan, kalau harganya bisa disesuaikan dengan APBN 2011, kenapa tidak," kata Abdul.

Akhirnya, program penggandaan Al Quran disetujui dengan ketentuan biaya per eksemplar diturunkan dari Rp 75.000 menjadi Rp 35.000. Lelang pada APBN P 2011 akhirnya dimenangkan PT Adhi Aksara Abadi Indonesia (A3I), dan APBN 2012 dimenangkan PT Sinergi Pustaka Indonesia.

Dalam dakwaan jaksa KPK, terungkap kedua perusahaan pemenang itu memiliki alamat yang sama, dan juga jajaran direksinya sama. Dua orang dari perusahaan yang berperan adalah Ali Djufrie dan Abdul Kadir Alaydrus. Dua perusahaan itu disebut jaksa sebagai perusahaan yang diusung terdakwa.

Terdakwa Zulkarnaen membantah anggaran "ontop" tersebut dari Senayan, apalagi dari dia. Anggaran tersebut merupakan anggaran murni dari pemerintah. Penetapan harga Al Quran Rp 75.000 per eksemplar juga bukan dari Senayan, tetapi berasal dari Biro Perencanaan Kemenag. 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 28 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 28 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
'Checks and Balances' terhadap Pemerintahan Dinilai Lemah jika PDI-P Gabung Koalisi Prabowo

"Checks and Balances" terhadap Pemerintahan Dinilai Lemah jika PDI-P Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Berikut Daftar Koalisi Terbaru Indonesia Maju

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Berikut Daftar Koalisi Terbaru Indonesia Maju

Nasional
PKS Temui PKB Bahas Potensi Kerja Sama untuk Pilkada 2024, Jateng dan Jatim Disebut

PKS Temui PKB Bahas Potensi Kerja Sama untuk Pilkada 2024, Jateng dan Jatim Disebut

Nasional
Dilaporkan ke Dewas, Wakil Ketua KPK Bantah Tekan Pihak Kementan untuk Mutasi Pegawai

Dilaporkan ke Dewas, Wakil Ketua KPK Bantah Tekan Pihak Kementan untuk Mutasi Pegawai

Nasional
Lantik Sekjen Wantannas, Menko Polhukam Hadi Ingatkan Situasi Keamanan Dunia yang Tidak Pasti

Lantik Sekjen Wantannas, Menko Polhukam Hadi Ingatkan Situasi Keamanan Dunia yang Tidak Pasti

Nasional
Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

Nasional
Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Nasional
Logo dan Tema Hardiknas 2024

Logo dan Tema Hardiknas 2024

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasional
PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

Nasional
Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com