Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Anas Urbaningrum Berhenti

Kompas.com - 27/02/2013, 01:55 WIB

Senin (25/2), Fraksi Partai Demokrat di Kompleks DPR rapat internal. Ketua Fraksi Demokrat Nurhayati Ali Assegaf memimpin acara ini.

Fraksi terbesar di DPR ini biasanya rapat pada Kamis sore. Rapat dihadiri sekitar 75 dari 148 anggota fraksi dan hanya berlangsung sekitar 30 menit. Dibuka pukul 12.40, ditutup pukul 13.10.

”Tadi kami menyamakan dan merencanakan tindak lanjut setelah rapimnas 17 Februari lalu. Sekarang rapat dilanjutkan di DPP Demokrat,” kata Sekretaris Fraksi Demokrat Saan Mustopa tentang rapat yang diikutinya.

Setelah menyalami sejumlah peserta rapat, Saan keluar bersama Umar Arsal, anggota Komisi V DPR. Saan dan Umar dikenal dekat berhubungan. Mereka merupakan anggota tim sukses Anas Urbaningrum saat memperebutkan kursi Ketua Umum Demokrat dalam kongres Mei 2010. Belakangan ini, mereka juga sering terlihat di rumah Anas di Duren Sawit, Jakarta Timur. Saat Anas menggelar jumpa pers setelah ditetapkan KPK sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi proyek Hambalang, Saan datang dalam satu mobil dengan Anas.

Senin lalu, penampilan Saan dan Umar mirip. Keduanya sama-sama tidak memakai pin tanda anggota DPR. ”Saya memang biasa tidak memakai pin itu,” ucap Saan.

Namun, Saan dan Umar punya sikap yang agak berbeda tentang langkah yang akan diambil terkait posisinya di DPR dan Demokrat seusai Anas berhenti dari ketua umum dan keanggotaannya di partai itu.

Saan masih berharap Demokrat jadi partai terakhirnya. Namun, dia juga menyiratkan masih mempertimbangkan keberadaannya di partai itu. Ini terlihat dari ucapannya, ”Sikap politik saya, nanti akan saya sampaikan kepada teman-teman.”

Umar menyatakan tetap bertahan di DPR sampai 2014 sebagai bentuk tanggung jawab kepada konstituen. ”Selesaikan dahulu yang sekarang, jangan berandai-andai,” jawab Umar.

Sikap Umar hampir sama dengan Gede Pasek Suardika. Ketua Komisi III DPR itu mengaku masih tetap dan senang membangun kembali Demokrat. Guncangan saat ini adalah titik untuk refleksi dan introspeksi. ”Aliran saya taat pada konstitusi dan alergi dengan tindakan inkonstitusional,” ujar Pasek.

Seperti Saan dan Umar, Pasek juga dikenal punya hubungan dekat dengan Anas. Sabtu lalu, Pasek berada di rumah Anas untuk mengantar Anas ke kantor DPP Demokrat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com