Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aparat di Sinak Diperkuat

Kompas.com - 25/02/2013, 02:49 WIB

Jayapura, Kompas - Untuk memperkuat pengamanan di Distrik Sinak, Kabupaten Puncak, Papua, pasca-penyerangan yang menewaskan prajurit TNI, Kamis lalu, Kepolisian Daerah Papua kembali mengirimkan pasukan. Sebelumnya telah dikirim satuan Brigade Mobil.

Hal itu diungkapkan Kepala Kepolisian Daerah Papua Inspektur Jenderal Tito Karnavian seusai mengikuti upacara pelepasan jenazah anggota TNI, Minggu (24/2), di Markas Batalyon Infanteri 751/BS Sentani, Jayapura.

”Pengiriman pasukan untuk penguatan itu guna mendukung langkah-langkah investigasi serta menguasai situasi pasca-penghadangan yang menewaskan tujuh prajurit TNI dan empat warga sipil,” ujarnya.

Namun, Tito enggan merinci jumlah pasukan yang ditambah itu. ”Langkah-langkah tersebut merupakan bagian dari proses penegakan hukum atas pembunuhan itu,” ucapnya.

Tentang motif penyerangan, menurut Tito, sebenarnya bersifat lokal dan tak terkait isu Papua merdeka. ”Analisis kami, itu terkait dengan isu pemilu kepala daerah (pilkada),” ujarnya.

Upaya gagalkan pilkada

Sebelumnya, di wilayah itu, memang ada kelompok bersenjata, tetapi diduga pemicu penyerangan adalah hasil pilkada di Kabupaten Puncak. ”Ada upaya untuk menggagalkan tahapan pilkada,” ujar Tito.

Pilkada di Kabupaten Puncak sempat terhenti lebih dari dua tahun akibat bentrokan massa pendukung calon bupati Simon Alom dengan pendukung Elvis Tabuni. Bentrok pada Juli 2011 terjadi saat pendaftaran bakal calon. Namun, hal itu berkembang menjadi konflik berkepanjangan antar-pendukung yang menewaskan 50 orang.

Upaya damai akhirnya tercapai. Pilkada Kabupaten Puncak pun digelar pada 14 Februari lalu. Pesertanya ada enam, yaitu Petrus Tabuni-FA Jansen Tinal, Ruben Wakerkwa-Septinus Pahabol, Yoppy Murib-Marten Wamang, Simon Alom-Yosia Tenbak, Elvis Tabuni-Heri Dosinaen, dan Willem Wandik-Erpinus Telenggen.

Namun, jelang pleno rekapitulasi suara akhir dan penetapan pemenang, Sabtu (23/2), terjadi penghadangan. Panglima Kodam XVII/Cenderawasih Mayjen Christian Zebua mengatakan, penyerangan diduga dilakukan oleh 30 orang. ”Kami punya data lengkap,” katanya.

Evakuasi berhasil

Setelah tertunda, evakuasi tujuh jenazah anggota TNI dan empat warga sipil akhirnya berhasil. Dipimpin Panglima Kodam Mayjen Christian Zebua, upacara pemberangkatan jenazah prajurit pun dilakukan. Demikian kata Kepala Subdinas Penerangan Umum TNI AD Kolonel Inf Zaenal. (JOS/EDN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com