Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah AS Turut Mengecam

Kompas.com - 24/02/2013, 05:55 WIB

Menurut dia, satuan itu bertugas membantu proses pengamanan dan mendukung penyelidikan yang akan dilakukan tim penindakan tersebut. Namun, karena kondisi cuaca yang buruk, satuan Brimob tersebut belum dapat mencapai Distrik Sinak.

Tertunda lagi

Sementara itu, akibat buruknya kondisi cuaca di Sinak, evakuasi ketujuh jenazah anggota TNI dan empat jenazah warga sipil yang tengah dilakukan Kodam XVII/Cenderawasih terhambat. Menurut Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih Letkol Jansen Simanjuntak, dua helikopter Mi-17 yang dikerahkan untuk proses evakuasi tersebut terpaksa kembali ke Nabire. Evakuasi sebelumnya juga tertunda.

”Evakuasi akan dilanjutkan pada Minggu pagi, sepagi mungkin,” ungkap Jansen Simanjuntak.

Saat ini, jenazah ketujuh anggota TNI itu masih berada di kantor Koramil Sinak dan empat jenazah warga sipil disemayamkan di Puskesmas Sinak.

Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto menduga, penghadangan di Sinak diduga terkait dengan pemilihan bupati Puncak. Pilkada Kabupaten Puncak sebelumnya berlangsung pada 14 Februari lalu dan diikuti enam pasang kandidat, antara lain Simon Alom, Willem Wandik, dan Elvis Tabuni.

Namun, pilkada tersebut sempat tertunda selama lebih kurang dua tahun karena di antara pendukung calon kandidat terjadi bentrok. (JOS/DHF)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com