Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah AS Turut Mengecam

Kompas.com - 24/02/2013, 05:55 WIB

Jakarta, Kompas - Pemerintah Amerika Serikat mengecam aksi kekerasan di Papua yang menewaskan delapan prajurit TNI, Kamis (21/2) lalu. Selain itu, AS juga mendukung langkah pemerintah mengejar, menahan, dan menghukum para pelaku penyerangan sesuai dengan hukum.

Demikian pernyataan yang disampaikan Kedutaan Besar Amerika Serikat untuk Indonesia di Jakarta, Sabtu.

”Amerika Serikat mengecam kekerasan yang menyebabkan tewasnya delapan prajurit TNI di Papua pada 21 Februari lalu. Kami mengirimkan ucapan belasungkawa yang sedalam-dalamnya kepada keluarga para prajurit yang gugur,” tulisnya, dalam pernyataan yang disampaikan dalam bahasa Inggris dan dipasang di laman resmi Kedubes AS di Jakarta.

Dalam pernyataan tersebut, Pemerintah Amerika Serikat juga mendukung pernyataan Pemerintah Indonesia yang akan menahan dan menuntut para pelaku aksi kekerasan sesuai hukum yang berlaku di Indonesia.

Pernyataan keprihatinan juga datang dari Duta Besar Australia untuk Indonesia di Jakarta Greg Moriarty, Jumat lalu. ”Kejadian seperti ini hanya akan melanggengkan kekerasan di provinsi-provinsi di Papua,” ujarnya.

Menurut Greg, penyerangan tersebut juga berakibat buruk terhadap penduduk Papua dan Papua Barat yang berhak memperoleh masa depan yang aman dan sejahtera di tengah bangsa Indonesia.

Tim dibentuk

Sementara itu, untuk menyelidiki dan mengungkap kasus penembakan di Sinak, Kabupaten Puncak, dan di Tingginambut, Kabupaten Puncak Jaya, Kamis lalu, Kepolisian Daerah (Polda) Papua akan membentuk sebuah tim penindakan. Tim tersebut dipimpin oleh Direktur Kriminal Umum Polda Papua Komisaris Besar Bambang Priyambada.

Kepala Bidang Humas Polda Kombes I Gde S Jaya mengatakan, tim tersebut akan dibantu oleh personel Kodam XVII/Cenderawasih. Saat ini, tim yang tengah dibentuk itu selanjutnya akan dikirim ke Sinak.

”Polda telah mengirim satu satuan setingkat peleton dari Brigade Mobil (Brimob) Polda Papua. Saat ini mereka telah tiba di Ilaga,” ujar I Gde S Jaya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com