Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mereka yang Pernah "Katakan Tidak pada Korupsi"

Kompas.com - 22/02/2013, 23:13 WIB
Inggried DW

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pada Pemilu 2009 lalu, Partai Demokrat sangat identik dengan iklannya yang mendengungkan perlawanan terhadap korupsi. Kata-kata dalam iklan itu, "Katakan tidak pada korupsi" pun menjadi familiar di publik. Sekian tahun berselang, tagline yang dibanggakan menjadi bumerang. Sejumlah kader tersandung kasus korupsi, bahkan dari mereka yang pernah membintangi iklan ini dan dengan lantang berkata, "Katakan tidak pada korupsi!".

Terakhir, pada Jumat (22/2/2013), Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum ditetapkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai tersangka dalam kasus Hambalang. Ia diduga menerima hadiah atau janji terkait dengan kewenangannya sebagai anggota DPR 2009-2014.

Sebelum menjadi ketua umum, Anas adalah Ketua Fraksi Partai Demokrat di DPR. Anas tidak hanya diduga menerima pemberian hadiah terkait perencanaan, pelaksanaan, dan pembangunan pusat olahraga Hambalang, tetapi juga terkait proyek-proyek lain.

Bintang iklan tersandung korupsi

Dalam iklan televisi "Katakan tidak pada korupsi", Demokrat menampilkan sejumlah kadernya, termasuk Anas. Semua berkata lantang, "Tidak!". Pada iklan itu, Anas menggerakkan kedua tangannya seolah menangkis "rayuan" korupsi. Kata-kata dalam iklan itu pun cukup lugas, "Gelengkan kepala dan katakan 'Tidak'. Abaikan rayuannya dan katakan 'Tidak'".

Tak hanya Anas, Andi Mallarangeng juga membintangi iklan itu. Andi kini berstatus tersangka dalam kasus yang sama, dugaan korupsi proyek Hambalang. Seorang lagi kader Demokrat, Angelina Sondakh, yang turut membintangi iklan "Katakan tidak pada korupsi" pun tersandung kasus hukum. Ia kini berstatus terpidana. Angie dijatuhi hukuman 4,5 tahun penjara dalam kasus suap proyek perguruan tinggi di Kementerian Pendidikan Nasional.

Sekitar hampir dua tahun lalu, saat mantan Bendahara Umum Demokrat M Nazaruddin terjerat kasus korupsi, sindiran kepada Demokrat terus dilayangkan. Perilaku korup sejumlah kadernya dianggap tak sejalan dengan apa yang selama ini didengungkan.

Bahkan, Peneliti Centre for Strategic of International Studies (CSIS) J Kristiadi, mengatakan, Demokrat sebaiknya mengganti slogan itu dengan "Tobat korupsi".

"Tobat korupsi saja. Tagline-nya kita tobat untuk korupsi," ujar Kristiadi, Kamis (20/12/2012), di Jakarta.

Anggota Dewan Pembina PD Melanie Leimena, mengatakan, partainya akan tetap mengusung jargon antikorupsi pada Pemilu 2014 mendatang.

"Jargon itu saya rasa tetap akan kami gunakan ke depan. Justru Demokrat konsisten mendukung pemberantasan korupsi itu," kata Melanie, Jumat (21/12/2013).

Kini, setelah salah satu "nahkoda"-nya justru tersandung kasus korupsi, bagaimana Demokrat membuktikan komitmennya? Komitmen pada janji tak akan korupsi?

Berita terkait dapat diikuti dalam topik:
Skandal Proyek Hambalang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Puan Lantik 3 Srikandi Anggota PAW dari Fraksi P-Nasdem, PPP, dan PKB

    Puan Lantik 3 Srikandi Anggota PAW dari Fraksi P-Nasdem, PPP, dan PKB

    Nasional
    Jokowi Gelar Bukber di Istana, Wapres Singgung soal Kendalikan Nafsu Saat Berikan Tausiyah

    Jokowi Gelar Bukber di Istana, Wapres Singgung soal Kendalikan Nafsu Saat Berikan Tausiyah

    Nasional
    Misi Kemanusiaan di Palestina, Fadli Zon Harap Kerja Sama Lembaga Zakat Indonesia-UNRWA Segera Dibentuk

    Misi Kemanusiaan di Palestina, Fadli Zon Harap Kerja Sama Lembaga Zakat Indonesia-UNRWA Segera Dibentuk

    Nasional
    Soal Pemilu Ulang Bisa Timbulkan Krisis, Kubu Ganjar-Mahfud: Alasan Mengada-ada

    Soal Pemilu Ulang Bisa Timbulkan Krisis, Kubu Ganjar-Mahfud: Alasan Mengada-ada

    Nasional
    DPR Setujui Perpanjangan Waktu Pembahasan RUU KIA, Puan Ungkap Alasannya

    DPR Setujui Perpanjangan Waktu Pembahasan RUU KIA, Puan Ungkap Alasannya

    Nasional
    Arus Mudik Lebaran 2024 Diperkirakan Melonjak, Komisi V DPR Minta Kemenhub Serius Siapkan Kelaikan Angkutan Umum

    Arus Mudik Lebaran 2024 Diperkirakan Melonjak, Komisi V DPR Minta Kemenhub Serius Siapkan Kelaikan Angkutan Umum

    Nasional
    Yakin MK Tolak Gugatan Anies dan Ganjar, TKN: Gugatannya Tidak Masuk Akal

    Yakin MK Tolak Gugatan Anies dan Ganjar, TKN: Gugatannya Tidak Masuk Akal

    Nasional
    Kemenko Polhukam Identifikasi 1.900 Mahasiswa Jadi Korban TPPO Bermodus 'Ferienjob' di Jerman

    Kemenko Polhukam Identifikasi 1.900 Mahasiswa Jadi Korban TPPO Bermodus "Ferienjob" di Jerman

    Nasional
    Lewat Telepon, Putra Mahkota Abu Dhabi Ucapkan Selamat ke Gibran

    Lewat Telepon, Putra Mahkota Abu Dhabi Ucapkan Selamat ke Gibran

    Nasional
    Cerita soal Saham Freeport, Jokowi: Seperti Tak Ada yang Dukung, Malah Sebagian Mem-'bully'

    Cerita soal Saham Freeport, Jokowi: Seperti Tak Ada yang Dukung, Malah Sebagian Mem-"bully"

    Nasional
    Akui Negosiasi Alot, Jokowi Yakin Indonesia Bisa Dapatkan 61 Persen Saham Freeport

    Akui Negosiasi Alot, Jokowi Yakin Indonesia Bisa Dapatkan 61 Persen Saham Freeport

    Nasional
    Kubu Ganjar-Mahfud Tolak Gugatan ke MK Disebut Salah Alamat oleh KPU

    Kubu Ganjar-Mahfud Tolak Gugatan ke MK Disebut Salah Alamat oleh KPU

    Nasional
    Jokowi Gelar Buka Puasa di Istana, 2 Menteri PDI-P Tak Tampak

    Jokowi Gelar Buka Puasa di Istana, 2 Menteri PDI-P Tak Tampak

    Nasional
    Polisi Tangkap 5 Tersangka Pengoplos BBM Pertalite Jadi Pertamax

    Polisi Tangkap 5 Tersangka Pengoplos BBM Pertalite Jadi Pertamax

    Nasional
    Jokowi Buka Puasa Bersama Para Menteri, Duduk Semeja dengan Prabowo-Airlangga

    Jokowi Buka Puasa Bersama Para Menteri, Duduk Semeja dengan Prabowo-Airlangga

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com