Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Plasma Nutfah Pangan Terabaikan

Kompas.com - 22/02/2013, 02:50 WIB

Uwi, salah satu umbi favorit, kini makin tersingkir dari meja makan penduduk di Jawa, Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku, dan Papua. Dulunya, uwi menjadi salah satu makanan pengganti pada masa paceklik beras dan sagu. Belakangan diketahui uwi mampu menekan kadar kolesterol. Nawa Tunggal

Uwi (Dioscorea sp) menjadi salah satu plasma nutfah pangan terabaikan. Bahan pangan ini masuk buku Bioresources untuk Pembangunan Ekonomi Hijau yang diterbitkan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan diluncurkan pada 7 Februari 2013 di Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Jakarta.

Dalam buku itu dinyatakan, uwi sebagai kekayaan hayati Indonesia sampai saat ini dianggap sebagai tumbuhan liar. Diperkirakan, populasi uwi di Asia Tenggara menempati area 19.000 hektar dengan produksi 249.000 ton per tahun. Luas area di Indonesia diperkirakan tidak sampai 1.000 hektar.

Umbi uwi memiliki kerabat beragam. Masyarakat di Jawa mengenal gembili (Dioscorea esculenta), gembolo (Dioscorea bulbifera), sosohan (Dioscorea pentaphylla), dan gadung (Dioscorea hispida).

Di Jawa Timur, ada Dioscorea alata. Masyarakat lokal menyebut secara beragam antara lain uwi kelopo, uwi sego, uwi legi, uwi putih, uwi bangkulit, uwi jaran, uwi ungu atau ireng, uwi ulo atau jero, dan uwi perti.

Dioscorea hispida dikenal sebagai gadung, gadung jahe, gadung keripik, gadung ketan, gadung lumut, gadung lempuyang, gadung canting, gadung brengkel. Dioscorea bulbifera disebut uwi gantung. Meski demikian,

keberadaan uwi makin menghilang. Padahal, uwi memiliki kandungan zat yang mampu menekan kolesterol.

Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati LIPI Siti Nuramaliati Prijono mengakui, kegiatan riset dan pengembangan kekayaan hayati di Indonesia masih sangat terbatas.

Kelimpahan manfaat

Di dalam buku dicantumkan manfaat kekayaan hayati lain. Sebagai contoh, aren (Arenga pinnata) jika dikembangkan mampu mendukung kemandirian gula nasional. Yang dimanfaatkan untuk produksi gula aren adalah nira yang disadap dari perbungaan jantan aren.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com