Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Papua Kembali Memanas

Kompas.com - 22/02/2013, 02:03 WIB

Menurut Jansen, saat dihadang, kesembilan prajurit tersebut tak membawa senjata. Ketujuh prajurit yang tewas di tempat, dua di antaranya adalah anggota Komando Rayon Militer Sinak, yaitu Sertu M Udin dan Sertu Frans. Lima korban lainnya adalah anggota Batalyon Infanteri 753 Argaviratama, yaitu Sertu Ramadhan, Pratu Mustofa, Pratu Edi, Praka Jojo Wiharjo, dan Praka Wempi.

TNI belum dapat memastikan asal kelompok penyerang. Selain itu, belum juga dipastikan alasan penyerangan. Jarak antara Sinak dan Tingginambut sekitar 60 kilometer. Dari dua penyerangan itu, petugas belum mengetahui ada tidaknya keterkaitan.

Untuk mengevakuasi korban, Kodam XVII Cenderawasih mengirim dua helikopter Mi-17. Hingga Kamis petang, kontak senjata masih terjadi di sekitar Tingginambut. Prajurit TNI masih berupaya mengejar kelompok penyerang untuk membuka ruang proses evakuasi.

Kamis malam, jenazah korban disemayamkan di kota Mulia. Direncanakan, Jumat pagi ini, jenazah dievakuasi ke Jayapura dan disemayamkan di markas Kodam. Panglima Kodam XVII Cenderawasih Mayjen Christian Zebua akan hadir di acara itu.

”Kami menyampaikan belasungkawa untuk keluarga prajurit yang gugur dalam tugas itu,” kata Jansen.

Diduga Tabuni dan Murib

Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto mengatakan, pemerintah mengecam keras penyerangan tersebut. Ia menduga serangan dilakukan kelompok separatis di Papua. ”Ada beberapa kelompok bersenjata di Papua, tetapi serangan di Tingginambut kemungkinan besar oleh Goliath Tabuni, yang selalu mengganggu aparat serta pekerja tambang. Satunya lagi, (penyerangan) oleh kelompok Murib,” ujar Djoko.

Terkait serangan itu, Djoko menginstruksikan seluruh jajaran keamanan di Papua untuk mengungkap dan menindak tegas pelaku.

”Ini terjadi ketika pemerintah merajut upaya damai Papua, mempercepat pembangunan, memerhatikan keistimewaan dan kekhususan Papua. Tindakan ini tak bertanggung jawab,” tuturnya.

Selain menyatakan dukacita, Djoko juga mengimbau masyarakat Papua, khususnya tokoh masyarakat adat, seperti kepala suku, dan tokoh agama untuk bekerja sama menciptakan situasi yang kondusif serta tak mudah terprovokasi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com