Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkait Hambalang, KPK Periksa Dosen ITB

Kompas.com - 14/02/2013, 11:46 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Komisi Pemberantasan Korupsi, Kamis (14/2/2103), menjadwalkan pemeriksaan dosen Institut Teknologi Bandung, Tommy Apriantono, terkait penyidikan kasus dugaan korupsi pengadaan sarana dan prasarana olahraga di Bukit Hambalang, Bogor, Jawa Barat.

Kepala Bagian Pemberitaan dan Informasi KPK Priharsa Nugraha mengungkapkan, Tommy akan dimintai keterangan sebagai saksi. "Diperiksa sebagai saksi bagi para tersangka," katanya.

Adapun Tommy dianggap tahu soal rencana Kementerian Pemuda dan Olahraga untuk membangun sekolah olahraga di Hambalang. Tommy, yang menjadi staf pengajar Ilmu Keolahragaan Sekolah Farmasi ITB pada September 2011 itu mengaku ikut merencanakan pembangunan Institute Sport Sains yang kelak dibangun di Hambalang. Bersama Adhyaksa Dault (Menpora saat itu) dan Deputi Menpora bidang Pemberdayaan Olahraga Djohar Arifin (Ketua Umum PSSI saat ini), Tommy berkunjung ke Japan Institute of Sports Science (JISS).

Di sana, dia melakukan penjajakan kerja sama, baik pembangunan maupun penyiapan sumber daya manusianya. Pasalnya, Indonesia sering membangun fasilitas tanpa mempersiapkan SDM-nya sehingga ketika gedung dan fasilitas sudah siap, SDM yang akan mengelolanya tidak ada.

Kepada Kompas, pada September 2011, Tommy menyampaikan harapannya agar Institute Sports Sains di Hambalang sudah mempersiapkan SDM yang tidak hanya berfungsi sebagai tenaga administrasi atau seperti staf satuan pelaksana/satuan tugas yang selesai ketika kompetisi SEA Games selesai. Tommy juga mencontohkan, pusat olahraga di Australia, Australian Institute of Sport (AIS), dibangun dengan transparan dan tidak tergesa-gesa karena menggunakan dana publik.

Selain memeriksa Tommy, KPK memangggil tiga orang lainnya untuk diperiksa sebagai saksi. Mereka adalah profesional olahraga Wiyanto alias Win Soehardjo, Direktur CV Rifa Medika Lisa Lukitawati, dan Adhyrusman Dault dari Bidang ORD dan Kerjasama Kwarnas Gerakan Pramuka.

Berita terkait dapat diikuti dalam topik:
Skandal Proyek Hambalang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

    KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

    Nasional
    Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

    Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

    Nasional
    Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

    Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

    Nasional
    Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

    Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

    Nasional
    Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

    Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

    Nasional
    KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

    KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

    Nasional
    Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

    Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

    Nasional
    Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

    Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

    Nasional
    Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

    Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

    Nasional
    PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

    PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

    Nasional
    Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

    Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

    Nasional
    Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

    Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

    Nasional
    Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

    Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

    Nasional
    MK Bakal Unggah Dokumen 'Amicus Curiae' agar Bisa Diakses Publik

    MK Bakal Unggah Dokumen "Amicus Curiae" agar Bisa Diakses Publik

    Nasional
    PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

    PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com