JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono memutuskan delapan langkah penyelamatan partainya, elektabilitas Demokrat diprediksi tak otomatis naik.
Menurut Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia Dodi Ambardi, delapan langkah penyelamatan SBY itu belum cukup membuat dukungan terhadap partainya meningkat. "Langkah-langkah itu baru awal, masih dibutuhkan tindakan lainnya," katanya di Jakarta, Rabu (13/2/2013).
Dodi mengatakan, elektabilitas Demokrat turun terutama karena adanya sejumlah kader partai itu yang terjerat korupsi. Untuk menaikkan elektabilitas itu kembali, Demokrat mesti membuktikan komitmen antikorupsinya ke publik.
Menurutnya, pakta integritas yang ditandatangani para pengurus partai itu belum cukup membuktikan bahwa Demokrat benar-benar antikorupsi. "Pakta itu kan sesuatu yang mati. Sehingga publik bisa bertanya benarkah ada pembersihan di partai itu?"" ujarnya.
Ke depan, Dodi menambahkan, Demokrat harus benar-benar membuktikan bisa bersikap tegas terhadap kadernya yang terlibat korupsi. Tanpa sikap tegas, elektabilitas partai itu tak akan kembali naik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.