Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gao Diguncang Bom Setelah Serangan Balik Milisi

Kompas.com - 12/02/2013, 03:08 WIB

Gao, Senin - Sebuah bom berdaya ledak tinggi mengguncang Gao, kota terbesar di Mali utara, Senin (11/2). Ledakan terjadi beberapa jam setelah pasukan Perancis dan Mali terlibat serangkaian kontak senjata dengan milisi binaan Al Qaeda.

Pasukan Mali mengatakan, lokasi ledakan terbaru adalah pos pemeriksaan di dekat pintu masuk utara Gao. Ledakan bom bunuh diri, Jumat dan Sabtu lalu, juga terjadi di sana. Rangkaian serangan itu terjadi tepat sebulan setelah pasukan Perancis mengintervensi Mali untuk memukul mundur milisi separatis.

Tak lama setelah bom itu meledak, helikopter Perancis langsung menyerang lokasi yang diduga menjadi persembunyian milisi. Pasukan Perancis dan Mali berhasil mengendalikan lagi keamanan Gao. Ratusan penduduk terlihat berkumpul di sekitar pos polisi yang hancur diserang milisi.

Milisi garis keras tersebut, Minggu petang, terlibat kontak senjata di daerah kota yang telah dikuasai pasukan asing pimpinan Perancis.

Rangkaian serangan terbaru ini adalah serangan balik milisi setelah selama beberapa pekan terakhir pasukan gabungan pimpinan Perancis hampir tak mendapatkan perlawanan berarti di Mali utara.

Warga berlarian berlindung dari tembakan peluru senjata laras panjang. Ledakan roket peluncur granat dan tembakan senjata berat serta ringan terjadi hingga menjelang malam. Kota pun gelap karena pemadaman listrik.

Pasukan Perancis dan Mali langsung mengadakan patroli bersama. Mereka memperingatkan warga bahwa mungkin para penembak jitu bersembunyi di kota. Sementara helikopter tempur Perancis, Tiger, berputar-putar di atas kota.

Menyusup masuk

Kolonel Mamadou Sanake dari militer Mali mengatakan, pemberontak telah menyusup masuk kota dengan sepeda motor. Ada juga yang lewat Sungai Niger dan masuk di dekat kantor gubernur, tempat terjadi beberapa kali kontak senjata.

Pihak keamanan mengatakan, lusinan pemberontak terlibat pertempuran, Minggu. Sanake mengatakan, banyak pemberontak tewas dalam kontak senjata itu.

Gerakan untuk Persatuan dan Jihad di Afrika Barat (MUJAO), salah satu kelompok milisi, mengklaim telah melakukan serangan senjata dan bom bunuh diri, Sabtu. Milisi ini, sama seperti Ansar Dine, adalah sayap Al Qaeda. Mereka menguasai Mali utara sejak 10 bulan lalu menyusul kudeta militer pada 22 Maret 2012.

”Pertempuran akan berlanjut hingga meraih kemenangan,” kata juru bicara MUJAO, Abou Walid Sahraoui.

Pasukan gabungan yang didukung kekuatan darat dan udara Perancis, bulan lalu, berhasil memukul mundur kelompok milisi dari kota-kota yang dulunya adalah benteng pertahanan mereka. Selain Gao, milisi juga sempat menguasai Kidal dan Timbuktu.

Pekan lalu, Perancis mengatakan telah berhasil memukul mundur mereka, tetapi masih ada ”kelompok-kelompok kecil” yang bertahan dan itu menjadi alasan Perancis menunda penarikan pasukannya.

MUJAO telah bersumpah untuk terus berjuang melawan pasukan Perancis dan Pemerintah Mali. Mereka menerapkan satu strategi mirip di Pakistan dan Afganistan.

Milisi Mali bersumpah, aksi militer Perancis akan menjerumuskan Mali ke perang seperti di dua negara Asia Selatan itu.(AFP/AP/REUTERS/CAL)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com