JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) menganggap realisasi pertumbuhan ekonomi 2012 yang sebesar 6,23 persen hanya beda tipis dibandingkan proyeksi bank sentral. Pihaknya tidak mempermasalahkan prediksinya yang meleset tersebut.
"Sebenarnya angka pertumbuhan ekonomi yang disampaikan BI selama ini perbedaannya hanya tipis sekali. Kita memperkirakan dulu bisa tumbuh 6,3 persen, tapi realisasinya hanya 6,23 persen," kata Gubernur BI Darmin Nasution di kantornya, Jakarta, Jumat (8/2/2013).
Menurut Darmin, realisasi pertumbuhan ekonomi itu memang berfluktuasi setiap kuartal. Sehingga pihaknya tidak mempermasalahkan kondisi tersebut. Apalagi, kondisi ini akan disesuaikan dengan kondisi perekonomian global, regional dan kondisi perekonomian domestik sendiri.
"Dilihat per kuartal, itu memang ada fluktuasinya. Ada naik turunnya, selalu tidak pernah rata itu, dari kuartal I hingga kuartal IV. Sementara di kuartal IV memang salah satu kuartal yang agak rendah," tambahnya.
Sekadar catatan, realisasi pertumbuhan ekonomi di 2011 sebesar 6,5 persen. Sementara kuartal I-2012 naik 6,3 persen, kuartal II-2012 naik 6,4 persen, kuartal III-2012 naik 6,17 persen dan kuartal IV-2012 naik 6,11 persen. Sementara realisasi pertumbuhan ekonomi di sepanjang 2012 sebesar 6,23 persen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.