Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Harusnya SBY Cukup Jelaskan Soal Pajak Keluarga"

Kompas.com - 06/02/2013, 21:47 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Langkah Presiden SBY menyebutkan nama-nama pelapor dugaan penggelapan pajak keluarganya terus menuai kecaman. Presiden seharusnya cukup menjelaskan fakta tentang pajak keluarganya.

“SBY tidak perlu terlalu reaktif (sampai) menyebut nama Fuad Bawazier. Tanggapi saja opini yang muncul terkait pemberitaan itu. Benar atau salah. Kalau salah, salahnya di mana,” kecam pengamat politik Burhanuddin Muhtadi, Rabu (6/2/2013). Dia mengatakan, tindakan Presiden itu tak tepat untuk menjawab masalah pajak keluarganya yang sedang menjadi sorotan.

Penjelasan rinci soal pajak keluarga Presiden, menurut Burhan, akan menekan prasangka buruk yang tertuju ke keluarga istana. "Karena ini sudah masuk ke ranah opini publik, ya mau tidak mau SBY harus menjawabnya untuk meminimalisasi spekulasi dan prasangka," tegas dia.

Dalam bantahannya dari Jeddah, Arab Saudi, Presiden SBY justru lebih banyak menuding beberapa aktivis sebagai pelapor kasus tersebut ke KPK. Bahkan, Presiden memberikan penekanan khusus pada sosok Fuad Bawazier, dengan mengorek catatan dugaan kasus lama.

Bantahan soal pajak hanya menjadi bagian singkat sebelum SBY mulai bertutur tentang Fuad Bawazier yang nyaris dia pilih menjadi salah satu menteri. KPK pun terbawa-bawa dalam persoalan ini karena dirujuk sebagai sumber informasi yang menyebabkan Fuad batal menjadi salah satu penggawa di kabinetnya.

Berita terkait dapat pula dibaca dalam topik SBY Tuding Fuad Bawazier

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Presiden dan Wakil Presiden Terpilih, Tepuk Tangan Bergema

    KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Presiden dan Wakil Presiden Terpilih, Tepuk Tangan Bergema

    Nasional
    Singgung Persoalan Kesehatan, Jokowi: Kematian Akibat Stroke Capai 330 Ribu

    Singgung Persoalan Kesehatan, Jokowi: Kematian Akibat Stroke Capai 330 Ribu

    Nasional
    Terima Kunjungan Menlu Singapura, Prabowo Bahas Kerja Sama Pertahanan dan Maritim

    Terima Kunjungan Menlu Singapura, Prabowo Bahas Kerja Sama Pertahanan dan Maritim

    Nasional
    KPU Resmi Tetapkan Prabowo-Gibran Presiden dan Wapres Terpilih 2024-2029

    KPU Resmi Tetapkan Prabowo-Gibran Presiden dan Wapres Terpilih 2024-2029

    Nasional
    PKS Datangi Markas Nasdem dan PKB Usai Penetapan KPU, Salam Perpisahan?

    PKS Datangi Markas Nasdem dan PKB Usai Penetapan KPU, Salam Perpisahan?

    Nasional
    Jokowi Tegaskan Tak Bentuk Tim Transisi untuk Prabowo-Gibran

    Jokowi Tegaskan Tak Bentuk Tim Transisi untuk Prabowo-Gibran

    Nasional
    AHY: Mari “Move On” dan “Move Forward”, Pilkada di Depan Mata

    AHY: Mari “Move On” dan “Move Forward”, Pilkada di Depan Mata

    Nasional
    Cak Imin: Sebetulnya PKB Masih Ingin Hak Angket DPR

    Cak Imin: Sebetulnya PKB Masih Ingin Hak Angket DPR

    Nasional
    Pesan Jokowi untuk Prabowo-Gibran: Persiapkan Diri, Setelah Pelantikan Langsung Kerja ...

    Pesan Jokowi untuk Prabowo-Gibran: Persiapkan Diri, Setelah Pelantikan Langsung Kerja ...

    Nasional
    Ganjar-Mahfud dan Puan Maharani Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran

    Ganjar-Mahfud dan Puan Maharani Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran

    Nasional
    Titiek Soeharto-Didiet Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

    Titiek Soeharto-Didiet Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

    Nasional
    PKS Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran: Kita Ucapkan Selamat Bertugas

    PKS Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran: Kita Ucapkan Selamat Bertugas

    Nasional
    Disebut Sudah Bukan Kader PDI-P Lagi, Jokowi: Ya Terima Kasih

    Disebut Sudah Bukan Kader PDI-P Lagi, Jokowi: Ya Terima Kasih

    Nasional
    Soal Kabinet, AHY: Jangan Bebankan Pak Prabowo dengan Tuntutan Berlebihan

    Soal Kabinet, AHY: Jangan Bebankan Pak Prabowo dengan Tuntutan Berlebihan

    Nasional
    Jelang Ditetapkan sebagai Presiden Terpilih, Prabowo: Rakyat Menuntut Pimpinan Politik Kerja Sama

    Jelang Ditetapkan sebagai Presiden Terpilih, Prabowo: Rakyat Menuntut Pimpinan Politik Kerja Sama

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com