Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anas: Jangan Cari Kambing Hitam

Kompas.com - 06/02/2013, 03:08 WIB

JAKARTA, KOMPAS - Pergantian Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum bukanlah solusi atas merosotnya elektabilitas partai. Solusi terhadap masalah itu adalah dengan melakukan konsolidasi menghadapi Pemilu 2014. Kini bukan saatnya bagi kader Partai Demokrat mencari kambing hitam.

”Bagi yang pikirannya jernih, tentu akan berpikir bahwa dua hal itu tidak ada hubungannya,” kata Anas di Jakarta, Selasa (5/2). Anas mengakui, kasus korupsi yang menjerat kader Demokrat memang menjadi faktor yang turut membuat elektabilitas partai merosot. Namun, hal itu bukan satu-satunya faktor. ”Kalau itu dikatakan sebagai satu-satunya faktor, saya kira itu misleading,” katanya.

Beberapa hari ini kisruh di Partai Demokrat terkuak. Setelah elektabilitas Demokrat merosot berdasarkan hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting, sejumlah kader disinyalir mendorong agar Anas mundur karena selama ini kerap disebut-sebut dalam proyek yang ditangani Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), bahkan sampai meminta Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) turun tangan agar citra dan elektabilitas partai terdongkrak kembali.

Saat ditanya faktor lain yang turut membuat elektabilitas Demokrat merosot, Anas enggan menjawab. ”Banyak faktornya. Semua orang yang berpikir jernih pasti sudah tahu, tidak perlu saya katakan,” tuturnya.

Menurut Anas, kini bukan saatnya bagi kader Demokrat untuk mencari kambing hitam atas merosotnya elektabilitas partai. ”Kalau dicari faktor penyebab turunnya elektabilitas partai, lalu ketemu tiga penyebab, misalnya, orang cenderung mencari tiga kambing hitam, padahal bukan saatnya bicara itu,” katanya.

Ia menyatakan, yang dibutuhkan Demokrat sekarang adalah peta jalan yang rinci-jelas untuk menaikkan elektabilitas partai. Khusus menghadapi Pemilu 2014, Anas menyatakan, Demokrat akan memperketat seleksi terhadap calon anggota legislatif.

Pengurus Demokrat di Kabupaten Cilacap dan Purbalingga, Jawa Tengah, masih solid mendukung Anas. ”Posisi Anas di tingkat akar rumput sangat kuat,” kata Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Cilacap Tridiyanto. ”Kami tidak terpengaruh manuver politis di tingkat elite Demokrat,” ujar Ketua DPC Partai Demokrat Purbalingga Muhammad Iqsan.

Namun, anggota DPR dari Fraksi Partai Demokrat, Ignatius Mulyono, mengatakan, partainya berharap segera ada kepastian dari KPK terkait Anas. ”(Status Anas) jangan terus mengambang sebab tidak menguntungkan bagi Demokrat. Kami butuh yang konkret,” ujarnya.

Juru Bicara KPK Johan Budi mengatakan, sampai saat ini status Anas dalam kasus Hambalang sebatas saksi. ”Kami mengimbau agar KPK tidak ditarik ke urusan partai karena KPK domainnya adalah hukum. Kami tidak menargetkan orang, tetapi menyidik kasus Hambalang,” kata Johan.

Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Ramadhan Pohan menambahkan, sudah banyak ide disampaikan kader untuk menyelamatkan partai. Namun, penyelamatan itu harus melibatkan Yudhoyono. ”Solusinya seperti apa, ini yang harus dicari bersama dengan bijak, jitu, dan tidak perlu dengan proses yang ingar-bingar,” ucapnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com