Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahfud: Tak Ada Lagi Partai Islam

Kompas.com - 04/02/2013, 18:10 WIB
Aditya Revianur

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Partai Islam dinilai sudah tak ada di Indonesia. Kalaupun ada partai yang mengaku berideologi Islam, perilakunya dianggap sudah tak berbeda dengan partai yang tak menjadikan Islam sebagai ideologi.

"Partai politik Islam itu sebenarnya tidak ada. Partai yang benar-benar Islam pun tidak ada. Karena parpol yang tidak Islam pun sebenarnya memperjuangkan Islam, sementara yang Islam pun sama dengan yang disebut partai tidak Islam, sama-sama koruptornya (juga) ada," papar Koordinator Presidium Majelis Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Mahfud MD di Penang Bistro, Jakarta, Senin (4/2/2013).

Mahfud juga menilai wajar bila elektabilitas partai berasas Islam terus terpuruk dalam beragam survei. Menurut dia, perilaku partai politik Islam sudah condong ke arah ideologi yang bahkan bertentangan dengan ajaran Islam.

Bagi Mahfud, baginya yang terpenting adalah meng-Indonesia-kan Islam, bukan sebaliknya meng-Islam-kan Indonesia. Islam, lanjut dia, bukan masuk ke Indonesia dengan menelan mentah-mentah kultur Arab yang tidak sesuai dengan corak ke-Indonesia-an. "Islam juga harus memberi jiwa bersih, bebas dari korupsi. Islam juga harus menjunjung kebersamaan dan kerukunan," ujar dia.

Beberapa hasil survei memperlihatkan popularitas dan elektabilitas partai politik berhaluan Islam terus turun dari waktu ke waktu. Terakhir, gambaran tersebut muncul dari hasil survei yang digelar Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC).

Survei SMRC yang dipublikasikan Minggu (3/2/2013) menyebutkan Partai Kebangkitan Bangsa (PBK) adalah partai berasas Islam yang mendapat suara terbanyak bila pemilu digelar hari ini. Angkanya adalah 5,6 persen. Menyusul kemudian PPP mendapatkan 4,1 persen.

Perolehan suara Partai Keadilan Sejahtera (PKS), sekalipun belum dihantam skandal dugaan suap impor daging sapi saat survei digelar, anjlok drastis. Dari perolehan suara 7,89 persen pada Pemilu 2009, survei SMRC hanya mendapatkan dukungan 2,7 persen untuk PKS.

Setali tiga uang, PAN yang kental berlatar ormas Muhammadiyah juga tak mendapatkan dukungan yang menggembirakan dalam survei SMRC. Bila pemilu digelar hari ini, hanya 1,5 persen dari 1.220 responden SMRC yang memberikan suara pada "Partai Matahari Biru" ini.

Berita terkait dapat pula dibaca dalam topik 'Geliat Politik Jelang Pemilu 2014'

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

    TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

    Nasional
    Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

    Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

    Nasional
    Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

    Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

    Nasional
    Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

    Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

    Nasional
    Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

    Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

    Nasional
    Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

    Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

    Nasional
    KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

    KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

    Nasional
    Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

    Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

    Nasional
    Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

    Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

    Nasional
    Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

    Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

    Nasional
    Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

    Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

    Nasional
    KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

    KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

    Nasional
    Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

    Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

    Nasional
    Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

    Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com