Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kinerja Yudhoyono Tak Bisa Menyelamatkan

Kompas.com - 04/02/2013, 02:16 WIB

Jakarta, Kompas - Kinerja pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tidak cukup untuk menyelamatkan Partai Demokrat. Turunnya elektabilitas Partai Demokrat belakangan ini terutama dipicu kuatnya opini publik bahwa banyak kader partai itu terlibat korupsi.

Demikian kesimpulan survei bertema ”Kinerja Pemerintah dan Dukungan pada Partai, Trend Anomali Politik 2012-2013” yang dipublikasikan Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Minggu (3/2), di Jakarta. Survei SMRC itu dilakukan pada 6-20 Desember 2012 dengan 1.220 responden.

Direktur Riset SMRC Djayadi Hanan menuturkan, dari survei itu diketahui, kepuasan responden terhadap kinerja Presiden Yudhoyono masih relatif tinggi. Sebanyak 51,6 persen responden menyatakan cukup puas dengan kerja Presiden.

Namun, elektabilitas Partai Demokrat tinggal 8,3 persen. Sementara elektabilitas Partai Golkar mencapai 21,3 persen dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan sebesar 18,2 persen. Elektabilitas Partai Demokrat ini adalah yang terendah sejak Pemilu 2004.

Menurut Djayadi, anjloknya elektabilitas Partai Demokrat saat ini dipicu kuatnya opini publik bahwa banyak kader partai itu terlibat korupsi.

Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat Jero Wacik, kemarin, di kediamannya di Tangerang, mengatakan, Yudhoyono sebagai Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat harus turun tangan untuk menyelamatkan partai dari keterpurukan. ”Saya bersama para menteri dan gubernur yang berasal dari Partai Demokrat sudah sepakat agar dia mengambil langkah secepatnya untuk menumbuhkan kembali kepercayaan masyarakat terhadap partai ini,” ujarnya. (K05/K06/NWO)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com