Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petinggi Demokrat Harap KPK Pertegas Status Anas

Kompas.com - 03/02/2013, 20:11 WIB
Imanuel More

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diminta segera memperjelas status Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum. Ketidakjelasan status Anas dalam skandal korupsi proyek Hambalang, disebut mempengaruhi opini publik pada Partai Demokrat.

"Kami harap KPK cepat keluarkan hasilnya. Kalau (Anas) terlibat ya sudah, kalau enggak ya sudah demikian," ujar Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat, Jero Wacik, di kediamannya, di Jakarta, Minggu (3/2/2013). Tapi, kata dia, jajaran Partai Demokrat tak akan mencampuri proses hukum, sebagaimana amanat Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono.

Namun, kondisi saat ini, terutama hasil survei Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) yang menyebutkan Partai Demokrat hanya akan meraup 8,3 persen suara, menggelisahkan kader partai. "Masalahnya sudah berkali-kali diberitakan (keterkaitan Anas). Efeknya di masyarakat, popularitas partai di masyarakat jadi turun," terang Jero.

Popularitas Partai Demokrat, menurut Jero tak lepas dari kasus-kasus korupsi yang melibatkan kader partai. Selain itu, simpang-siurnya isu seputar keterlibatan Anas dalam skandal korupsi proyek Hambalang, semakin memerosotkan popularitas partai di mata masyarakat.

Karena itu, Menteri ESDM ini meminta Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono, segera turun tangan. "Soal langkahnya seperti apa, ada banyak pasal (dalam AD/ART Partai Demokrat) yang bisa dipakai," kata dia.

Jero menolak mempertegas apakah permintaan 'turun tangan' itu termasuk pemberhentian Anas. Tapi dia berpendapat, kesediaan Anas mengundurkan diri akan menjadi pilihan yang sangat baik bagi masa depan partai.

Berita terkait dapat pula dibaca dalam topik Geliat Politik Jelang Pemilu 2014

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

    PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

    Nasional
    Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

    Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

    Nasional
    BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

    BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

    Nasional
    Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

    Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

    Nasional
    GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

    GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

    Nasional
    Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya 'Copy Paste', Harus Bisa Berinovasi

    Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya "Copy Paste", Harus Bisa Berinovasi

    Nasional
    Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

    Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

    Nasional
    Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

    Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

    Nasional
    Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

    Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

    Nasional
    5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

    5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

    Nasional
    Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

    Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

    Nasional
    Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

    Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

    Nasional
    PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin 'Gemoy'

    PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin "Gemoy"

    Nasional
    Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

    Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

    Nasional
    DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

    DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com