Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kader PKS: Kasus Luthfi adalah Bencana Besar Keempat PKS

Kompas.com - 01/02/2013, 18:38 WIB
Kontributor Surabaya, Achmad Faizal

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com — Penetapan Luthfi Hasan Ishaaq sebagai tersangka dugaan suap impor daging sapi, disebut sebagai musibah besar keempat bagi Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Para kader di daerah berharap kasus ini berakhir sama seperti tiga kasus besar sebelumnya.

"Kami harap tak terbukti seperti tiga kasus besar lainnya," kata Ketua DPW PKS Jatim Hamy Wahjunianto, Jumat (1/2/2013). Tiga bencana yang mendahului kasus ini, sebut Hamy, diawali kasus penangkapan Suripto. Tak terbukti, petinggi PKS tersebut dibebaskan tak lama setelah penangkapan.

Kasus kedua, sebut Hamy, adalah kriminalisasi terhadap Misbakhun, mantan anggota DPR dari PKS. Sempat dinyatakan bersalah dan menjalani hukuman penjara, Misbakhun kemudian dinyatakan bebas murni di tingkat kasasi Mahkamah Agung.

Bencana ketiga, lanjut Hamy, adalah kasus yang melibatkan Anis Matta, yang kini menggantikan Luthfi sebagai Presiden PKS. Anis sempat santer disebut-sebut sebagai salah satu pelaku korupsi di Badan Anggaran DPR. Sampai saat ini perkara tersebut adem ayem.

Hamy masih melihat sosok Luthfi sebagai kader berintegritas moral tinggi. Luthfi ditetapkan menjadi tersangka dugaan menerima suap dari PT Indoguna Utama, terkait kebijakan impor daging, Kamis (31/1/2013). Petang harinya, Luthfi langsung menyatakan mundur dari jabatan Presiden PKS.

Penetapan Luthfi sebagai tersangka perkara ini didahului dengan operasi KPK, Rabu (30/1/2013), yang menangkap tangan dugaan transaksi suap. Salah satu yang tertangkap tangan di Hotel Le Meriden, Jakarta, disebut sebagai orang dekat Luthfi.

Dari penangkapan tersebut, kasus dikembangkan sampai ke Luthfi, yang langsung ditangkap keesokan harinya. Selain Luthfi dan kawannya, dua orang dari PT Indoguna juga ditangkap KPK. Uang Rp 1 miliar, yang menjadi bukti dugaan penerimaan suap, diduga bagian dari "jatah" alokasi Rp 40 miliar untuk memuluskan impor 5 ton daging.

Berita terkait dapat diikuti dalam topik SKANDAL SUAP IMPOR DAGING SAPI

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

Nasional
Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Nasional
Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Nasional
Menerka Nasib 'Amicus Curiae' di Tangan Hakim MK

Menerka Nasib "Amicus Curiae" di Tangan Hakim MK

Nasional
Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Nasional
Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Nasional
Sejauh Mana 'Amicus Curiae' Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Sejauh Mana "Amicus Curiae" Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Nasional
Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Nasional
TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

Nasional
Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Nasional
Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Nasional
Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 'Amicus Curiae'

Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 "Amicus Curiae"

Nasional
Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangi Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangi Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Nasional
Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com