JAKARTA, KOMPAS.com - Dewan Pimpinan Pusat Partai Keadilan Sejahtera (PKS) langsung menggelar jumpa pers begitu mengetahui kabar bahwa Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Luthfi diuga terlibat dalam kasus dugaan suap impor daging sapi.
Rencananya, PKS akan menggelar jumpa pers, Rabu (30/1/2013) malam. Hal tersebut disampaikan Sekretaris Jenderal PKS Anis Matta, Rabu (30/1/2013) malam, saat dijumpai di Kantor DPP PKS, Jakarta Selatan.
"Nanti saja. Sabar. Akan disampaikan dalam jumpa pers," ujar Anis saat ditanyakan soal proses penghentian kadernya jika ditetapkan sebagai tersangka.
Anis mengatakan, sejak beberapa jam lalu pihaknya melakukan rapat tertutup. Namun, rapat itu hanya untuk membahas pemenangan Pemilu 2014. Setelah mendengar kabar penetapan tersangka itu, rapat akhirnya dihentikan sementara.
"Ini distop dulu rapatnya untuk kami rapat lain bahas tentang kasus ini. Nanti akan kami sampaikan," kata Anis.
Seperti diberitakan, KPK telah memastikan adanya praktik suap terkait impor daging sapi. Suap itu diketahui setelah ada penangkapan pada Selasa (29/1/2013) malam. Salah satu tersangka yakni berinisial LHI yang diduga kuat adalah Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq yang juga merupakan Anggota Komisi I DPR.
Selain LHI, KPK juga menetapkan tersangka lain adalah AF, JE (Direktur Utama PT Indoguna), dan AAE (salah satu Direktur Indoguna). JE dan AAE menyerahkan uang senilai Rp 1 miliar kepada AF di kantor Indoguna di kawasan Pondok Bambu Jakarta Timur. Dari tempat itu, AF membawa uang tersebut ke hotel Le Meridien sebelum kemudian diserahkan kepada LHI.
Berita terkait dapat diikuti dalam topik:
Skandal Suap Impor Daging Sapi