JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua DPP Partai Golkar Hajriyanto Y Thohari mengatakan, pihaknya tak terkejut sama sekali dengan keputusan Enggartiasto Lukita atau akrab disapa Enggar yang keluar dari keanggotaan Golkar dan Dewan Perwakilan Rakyat. Pasalnya, pihaknya sudah melihat gelagat tersebut sejak lama. Seperti diketahui, Enggar secara resmi mengumumkan pengunduran dirinya dari Golkar dan DPR pada Kamis (24/1/2013) kemarin. Ia memilih berlabuh ke Partai Nasdem.
"Dia kan salah satu deklarator Ormas Nasional Demokrat. Kita tahulah sejak lama gelagat itu. Kami kan bukan anak-anak atau politisi kemarin sore," kata Hajriyanto ketika dihubungi, Jumat (25/1/2013).
Menurut Hajriyanto, pihaknya sengaja membiarkan langkah politik Enggar yang terlibat dalam ormas lain. Pihaknya, kata dia, membiarkan pula yang bersangkutan tetap di Golkar untuk mengukur sampai di mana kesatriaannya.
"Baru sekarang beliau menunjukkan sikap kesatrianya," kata Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat itu.
Hajriyanto juga merasa bahwa keluarnya Enggar tak akan mengganggu kinerja partai dalam menghadapi Pemilu 2014. Pasalnya, katanya, Partai Golkar sudah terlalu sering ditinggal kader, bahkan oleh tokoh penting partai sejak berdiri 48 tahun lalu.
"Tapi, nyatanya Golkar tetap baik-baik saja kan? Golkar itu partai yang unik, bahkan aneh bin ajaib. Golkar tidak tergantung kepada tokoh, bahkan tokoh kelas satu sekalipun," pungkas Hajriyanto.
Sebelumnya, Enggar menyatakan keluar dari Golkar dan DPR lantaran memilih masuk Partai Nasdem. Menurut Enggar, dia baru mengambil keputusan sekarang karena sebelumnya mengalami pergumulan yang panjang.
Enggar mengaku tak ada konflik di internal Golkar. Hanya, ia merasa terpanggil untuk melakukan perubahan bangsa, terutama masyarakat yang pernah dia wakili melalui Partai Nasdem.
"Arus gerakan restorasi perubahan lebih mengena di hati saya. Ini kendaraan yang saya yakini bisa melakukan gerakan perubahan," kata Enggar.
Berita terkait dapat diikuti dalam:
Dinamika Partai Nasdem
Geliat Politik Jelang 2014