Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uji Hakim Agung, DPR Singgung Kasus Sumanto Pemakan Mayat

Kompas.com - 23/01/2013, 18:04 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon hakim agung Sumardidjatmo mendapatkan pertanyaan seputar kasus Sumanto, manusia yang disebut kanibal lantaran memakan mayat Mbah Rinah pada 2003. Saat ini, Sumardidjatmo adalah hakim yang menangani kasus tersebut. Salah satu pertanyaan adalah terkait pertimbangan vonis lima tahun yang dijatuhinya untuk Sumanto.

"Kami sudah datangkan psikolog dan psikiater. Dua-duanya nyatakan Sumanto sehat tidak ada kelainan. Atas dasar itulah, saya memutuskan vonis 5 tahun," ucap Sumardidjatmo menanggapi pertanyaan salah seorang politisi Golkar.

Ia menjelaskan, berdasarkan keterangan psikolog, tingkah laku Sumanto yang dianggap ganjil disebabkan latar belakang kehidupannya yang miskin. Ia juga tidak berpendidikan dan tidak mendapat ajaran agama yang kuat.

"Dia (Sumanto) nekat sehingga dia percaya apa yang dia percayai bisa membuat dirinya hidup lebih baik. Sumanto juga punya jiwa eksibisionis. Dia senang dikenal orang lain. Sumanto bahkan pernah bilang dia tidak hanya makan mayat di Jawa tetapi juga di Sumatera. Tapi ini ternyata bohong," ujar Sumardidjatmo.

Atas pertimbangan-pertimbangan itulah, lanjutnya, Sumardidjatmo menjatuhkan hukuman lima tahun. "Saya tidak mungkin menghukum orang yang gila," tutur Sumardidjatmo.

Adapun, Sumanto dikenal sebagai pemakan mayat asal Purbalingga, Jawa Tengah. Pada 2003, ia mencuri mayat nenek bernama Mbah Rinah lalu memakan daging jenazah itu. Kepada polisi, Sumanto mengaku sedang memperdalam ilmu di bawah bimbingan seorang 'guru.'

Dengan memakan mayat, dia akan menjadi kebal, tak terluka oleh goresan senjata, dan mendapat ketenangan batin. Setelah beberapa kali mendapat remisi, Sumanto dibebaskan pada 24 Oktober 2006, bertepatan dengan Idul Fitri. Ia saat ini berada di Rumah Sakit Mental Bungkanel, Purbalingga karena dinyatakan sakit jiwa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mardiono Sebut Ada Ajakan Informal dari PAN dan Golkar Gabung ke Koalisi Prabowo-Gibran

Mardiono Sebut Ada Ajakan Informal dari PAN dan Golkar Gabung ke Koalisi Prabowo-Gibran

Nasional
Jokowi Bertemu Bos Apple di Istana Besok Pagi, Akan Bahas Investasi

Jokowi Bertemu Bos Apple di Istana Besok Pagi, Akan Bahas Investasi

Nasional
Otto Hasibuan Sebut Kubu Anies dan Ganjar Tak Mau Tahu dengan Hukum Acara MK

Otto Hasibuan Sebut Kubu Anies dan Ganjar Tak Mau Tahu dengan Hukum Acara MK

Nasional
Sekjen PDI-P Ungkap Bupati Banyuwangi Diintimidasi, Diperiksa Polisi 6 Jam

Sekjen PDI-P Ungkap Bupati Banyuwangi Diintimidasi, Diperiksa Polisi 6 Jam

Nasional
Menteri ESDM Jelaskan Dampak Konflik Iran-Israel ke Harga BBM, Bisa Naik Luar Biasa

Menteri ESDM Jelaskan Dampak Konflik Iran-Israel ke Harga BBM, Bisa Naik Luar Biasa

Nasional
Jawab PAN, Mardiono Bilang PPP Sudah Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Jawab PAN, Mardiono Bilang PPP Sudah Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Nasional
Kubu Anies-Muhaimin: Ada Fakta Tak Terbantahkan Terjadi Nepotisme Gunakan Lembaga Kepresidenan

Kubu Anies-Muhaimin: Ada Fakta Tak Terbantahkan Terjadi Nepotisme Gunakan Lembaga Kepresidenan

Nasional
Tim Hukum Anies-Muhaimin Sampaikan 7 Fakta Kecurangan Pilpres di Dalam Dokumen Kesimpulan

Tim Hukum Anies-Muhaimin Sampaikan 7 Fakta Kecurangan Pilpres di Dalam Dokumen Kesimpulan

Nasional
Pasca-serangan Iran ke Israel, Kemenlu Terus Pantau WNI di Timur Tengah

Pasca-serangan Iran ke Israel, Kemenlu Terus Pantau WNI di Timur Tengah

Nasional
Temui Megawati, Ganjar Mengaku Sempat Ditanya karena Tak Hadiri 'Open House' di Teuku Umar

Temui Megawati, Ganjar Mengaku Sempat Ditanya karena Tak Hadiri "Open House" di Teuku Umar

Nasional
Kubu Prabowo-Gibran Kritik Megawati Ajukan 'Amicus Curiae' ke MK

Kubu Prabowo-Gibran Kritik Megawati Ajukan "Amicus Curiae" ke MK

Nasional
Soal Gibran Ingin Bertemu, Ganjar: Pintu Saya Tidak Pernah Tertutup

Soal Gibran Ingin Bertemu, Ganjar: Pintu Saya Tidak Pernah Tertutup

Nasional
Telepon Wamenlu AS Pasca-serangan Iran ke Israel, Menlu Retno: Anda Punya Pengaruh Besar

Telepon Wamenlu AS Pasca-serangan Iran ke Israel, Menlu Retno: Anda Punya Pengaruh Besar

Nasional
Bakal Hadiri Putusan Sengketa Pilpres, Ganjar Berharap MK Tak Buat 'April Mop'

Bakal Hadiri Putusan Sengketa Pilpres, Ganjar Berharap MK Tak Buat "April Mop"

Nasional
Serahkan Kesimpulan ke MK, Kubu Anies-Muhaimin Yakin Permohonan Dikabulkan

Serahkan Kesimpulan ke MK, Kubu Anies-Muhaimin Yakin Permohonan Dikabulkan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com