Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPK: Hartati akan Dikembalikan ke Rutan di Gedung KPK

Kompas.com - 22/01/2013, 15:51 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemberantasan Korupsi menolak permintaan terdakwa kasus suap Buol Hartati Murdaya Poo yang meminta tetap ditahan di Rumah Tahanan Guntur, Manggarai, Jakarta Selatan. Juru Bicara KPK Johan Budi mengatakan, Hartati bersama delapan tahanan lainnya akan dikembalikan ke rumah tahanan yang berlokasi di basement Gedung KPK, Kuningan, Jakarta.

"Sudah disampaikan ke pimpinan mengenai pernyataan Hartati di pengadilan. Kesimpulannya akan dikembalikan lagi," kata Johan di Jakarta.

Hal ini merespon permintaan Hartati dalam persidangan agar tetap ditahan di Rutan Guntur saja. Pihak Hartati khawatir rutan di basement Gedung KPK akan kebanjiran lagi sehingga membahayakan keselamatan para tahanan. Johan mengatakan, sembilan tahanan yang diungsikan ke Rutan Guntur memang tidak akan dikembalikan ke basement Gedung KPK dalam waktu dekat. Perbaikan rutan di basement KPK, katanya, belum selesai.

Johan juga menepis anggapan Rutan Guntur lebih nyaman dibanding di basement Gedung KPK. Menurutnya, standar pembangunan Rutan Guntur dan rutan di basement Gedung KPK, sama saja.

"Tanya saja ke Hartati kenapa lebih kerasan di Guntur," ucap Johan.

Sejauh ini, menurutnya, ada 12 tersangka yang ditahan di Rutan Guntur. Sembilan di antaranya berasal dari Rutan di basement KPK yang terpaksa diungsikan karena banjir. Johan menambahkan, pembangunan sel Rutan Guntur belum sepenuhnya selesai. Karena itulah, menurutnya, ada empat tahanan yang terpaksa digabung dalam satu ruangan.

"Ini kan sifatnya sementara, belum selesai semuanya, masih proses," ujar Johan.

Adapun sembilan tahanan yang dipindahkan ke Rutan Guntur di antaranya, mantan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Miranda S Goeltom (kasus suap cek perjalanan), Direktur Utama PT Hardaya Inti Plantation Hartati Murdaya (kasus suap Buol), mantan pejabat Departemen Kesehatan Ratna Dewi Umar (kasus alat kesehatan flu burung), Direktur Keuangan PT Anugerah Nusantara Neneng Sri Wahyuni (kasus PLTS), mantan Bupati Buol Amran Batalipu (kasus dugaan suap Buol), petinggi PT HIP Yani Anshori dan Gondo Sudjono (kasus suap Buol), serta anggota DPRD Riau, Syarief Hidayat, dan Mohammad Roem Zein (kasus suap PON Riau).

Terkait upaya antisipasi banjir, menurut Johan, KPK sudah melakukan sejumlah persiapan. "Ada pompa di belakang, ada karung-karung pasir, tentu akan ada langkah-langkag permanen tapi sementara ini antisipasinya kesiapaan listrik, pengamanan genset, dan kesiapan sumber daya manusia," kata Johan.

Berita terkait dapat diikuti dalam topik:
Hartati dan Dugaan Suap Bupati Buol

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Gibran Disebut Masih Fokus di Solo, Undang Wapres Ma'ruf Resmikan Destinasi Wisata

    Gibran Disebut Masih Fokus di Solo, Undang Wapres Ma'ruf Resmikan Destinasi Wisata

    Nasional
    Dewas KPK Sudah Klarifikasi Albertina Ho yang Dilaporkan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron

    Dewas KPK Sudah Klarifikasi Albertina Ho yang Dilaporkan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron

    Nasional
    Nasdem-PKS Jajaki Kerja Sama Pilkada 2024, Termasuk Opsi Usung Anies

    Nasdem-PKS Jajaki Kerja Sama Pilkada 2024, Termasuk Opsi Usung Anies

    Nasional
    KPK Duga Hakim Agung Gazalba Saleh Cuci Uang Rp 20 Miliar

    KPK Duga Hakim Agung Gazalba Saleh Cuci Uang Rp 20 Miliar

    Nasional
    Gibran Bakal ke Istana Malam Ini, Bersama Prabowo?

    Gibran Bakal ke Istana Malam Ini, Bersama Prabowo?

    Nasional
    Surya Paloh Sebut Nasdem dan PKS Siap Bergabung ke Pemerintahan Prabowo maupun Jadi Oposisi

    Surya Paloh Sebut Nasdem dan PKS Siap Bergabung ke Pemerintahan Prabowo maupun Jadi Oposisi

    Nasional
    KPK Cek Langsung RSUD Sidoarjo Barat, Gus Muhdlor Sudah Jalani Rawat Jalan

    KPK Cek Langsung RSUD Sidoarjo Barat, Gus Muhdlor Sudah Jalani Rawat Jalan

    Nasional
    Bertemu Presiden PKS, Surya Paloh Akui Diskusikan Langkah Politik di Pemerintahan Prabowo-Gibran

    Bertemu Presiden PKS, Surya Paloh Akui Diskusikan Langkah Politik di Pemerintahan Prabowo-Gibran

    Nasional
    Respons Jokowi dan Gibran Usai Disebut PDI-P Bukan Kader Lagi

    Respons Jokowi dan Gibran Usai Disebut PDI-P Bukan Kader Lagi

    Nasional
    Wapres Ma'ruf Amin Doakan Timnas Indonesia U-23 Kalahkan Korsel

    Wapres Ma'ruf Amin Doakan Timnas Indonesia U-23 Kalahkan Korsel

    Nasional
    Soal Ahmad Ali Bertemu Prabowo, Surya Paloh: Bisa Saja Masalah Pilkada

    Soal Ahmad Ali Bertemu Prabowo, Surya Paloh: Bisa Saja Masalah Pilkada

    Nasional
    Prabowo Sangat Terkesan Anies-Muhaimin Hadiri Penetapan Hasil Pilpres 2024

    Prabowo Sangat Terkesan Anies-Muhaimin Hadiri Penetapan Hasil Pilpres 2024

    Nasional
    Prabowo: Saya Enggak Tahu Ilmu Gus Imin Apa, Kita Bersaing Ketat…

    Prabowo: Saya Enggak Tahu Ilmu Gus Imin Apa, Kita Bersaing Ketat…

    Nasional
    Prabowo: PKB Ingin Terus Kerja Sama, Mengabdi demi Kepentingan Rakyat

    Prabowo: PKB Ingin Terus Kerja Sama, Mengabdi demi Kepentingan Rakyat

    Nasional
    Jokowi: UU Kesehatan Direvisi untuk Permudah Dokter Masuk Spesialis

    Jokowi: UU Kesehatan Direvisi untuk Permudah Dokter Masuk Spesialis

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com