Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua Partai Nasdem Jawa Barat Juga Mengundurkan Diri

Kompas.com - 21/01/2013, 22:18 WIB
Kontributor Bandung, Rio Kuswandi

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Ketua DPW Partai Nasional Demokrat  Jawa Barat Rustam Efendi mengundurkan diri dari partai tersebut setelah Ketua Dewan Pakar Partai Nasdem Hary Tanoesoedibjo mengundurkan diri dari partai yang menawarkan konsep restorasi itu.

"Saya juga mengundurkan diri per Senin ini karena bagi saya sudah tidak ada harapan lagi. Jadi setelah Pak HT (Hary Tanoesoedibjo) mundur itu ibarat  tsunami bagi kami," kata Rustam Efendi ketika dihubungi melalui telepon, Senin (21/1/2013) malam.

Ia mengatakan, alasan pengunduran dirinya ialah karena Partai Nasdem dinilainya sudah tidak sejalan dengan visi dan misi awal.

"Selama ini semangat perubahan yang saya bangun selama dua tahun di Jabar yakni salah satunya akan memprioritaskan kaum muda, itu tidak ada. Janjinya itu akan memprioritaskan 70 persen orang muda. Tapi seperti tadi yang saya lihat di televisi, orang muda terdegradasi dan dipaksa untuk mundur dari partai ini," kata dia.

Rustam mengaku, ada sedikit perbedaan alasan dengan Hary Tanoesoedibjo soal pengunduran dirinya dari Nasdem. Selain kecewa dengan keadaan situasi di internal pusat, Rustam mengaku tertekan oleh perintah pusat yang berbeda dengan yang telah disepakati sebelumnya.

"Saya juga kecewa, saya tertekan, awal komitmennya mengatakan begini, kok kenyataannya begitu," keluh Rustam.

Selain itu, alasan lain atas keputusan mundur itu, yakni untuk menjaga citra dan nama baiknya. "Daripada nanti ada yang menyuruh saya untuk mundur, lebih baik saya mundur dari sekarang. Orang sekelas pak Hari Tanu saja dibegitukan, apalagi macam saya ini," singgung Rustam.

Ia menilai bahwa salah satu alasan mundurnya bos MNC itu di pengurus Nasdem pusat karena terjadi penyerobotan yang seharusnya tidak dilakukan.

"Kalau menurut saya, dalam berpolitik itu tetap harus memakai etika, jangan main serobot saja. Ini kan tokoh-tokoh muda diserobot begitu saja sama yang lebih tua. Dulu kami berjuang keras memperjuangkan partai ini, tapi kenapa kenyataannya malah jadi begini? Terlebih lagi sudah dinyatakan lolos oleh KPU, meskipun partai baru," beber Rustam.

Rustam tidak menginginkan cara-cara tidak etis seperti ini menjalar ke pelosok di Jawa Barat. "Cukup sampai di sini saja. Saya tidak ingin kalau Jawa Barat ikut terbawa imbasnya," tegasnya.

Rustam menegaskan, keputusan mundur dari Nasdem itu sudah bulat, tidak bisa di ganggu gugat. Menurutnya, keputusan ini bukan karena mengikuti keputusan Har, tetapi sudah ada niat dari sebelumnya. Dia sudah memantau peta politik di Nasdem pusat sejak jauh-jauh hari.

Kendati mundur, namun Rustam belum mengajukan surat permohonan mundur itu secara resmi ke Partai Nasdem. "Keputusan ini sudah saya pertimbangkan sejak jauh-jauh hari, tidak ada paksaan dan perintah dari siapapun. Surat pengunduran diri akan saya buat dan saya ajukan dalam waktu dekat," katanya.

Bagaimana penilaian terhadap Surya Paloh? "Ya, itu tadi. Saya tidak mau membicarakan orang lain, yang pasti sudah cukup sampai di sini," tegasnya.

Rustam mengimbau tokoh-tokoh Partai NasDem di Jawa Barat agar tetap semangat dan terus berjuang, apalagi Pemilu 2014 tidak lama lagi digelar. Rustam menyebutkan, jabatan Ketua DPW Nasdem akan segera diserahkan ke Sekretaris DPW NasDem Jawa Barat, Agus Suparman.

Dihubungi secara terpisah, Agus Suparman menyatakan siap mengisi kekosongan tersebut. "Ya, saya siap," tegas Agus. Agus mengaku bahwa kemunduran bos MNC itu sudah terdengar sejak seminggu yang lalu.

"Sebetulnya saya tidak mengharapkan kejadian seperti ini, tapi sekarang sudah begini, ya mau bagaimana lagi," katanya.

Meski demikian, Agus menyatakan akan membawa Nasdem menjadi lebih baik. Agus meyakinkan bahwa kisruh yang terjadi di pusat itu tidak akan menjalar ke Jawa Barat. "Saya akan lakukan konsolidasi secepatnya, agar hal ini tidak meracuni solidaritas tokoh-tokoh Nasdem di Jabar," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya 'Copy Paste', Harus Bisa Berinovasi

    Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya "Copy Paste", Harus Bisa Berinovasi

    Nasional
    Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

    Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

    Nasional
    Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

    Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

    Nasional
    Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

    Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

    Nasional
    5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

    5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

    Nasional
    Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

    Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

    Nasional
    Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

    Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

    Nasional
    PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin 'Gemoy'

    PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin "Gemoy"

    Nasional
    Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

    Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

    Nasional
    DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

    DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

    Nasional
    Sinyal 'CLBK' PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

    Sinyal "CLBK" PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

    Nasional
    Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

    Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

    Nasional
    Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

    Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

    Nasional
    Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

    Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

    Nasional
    Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

    Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com