Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meutya Hafid Bantah Pindah ke Partai Nasdem

Kompas.com - 21/01/2013, 20:59 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat dari Fraksi Partai Golkar Meutya Hafid menampik kabar yang menyebutkan mantan jurnalis televisi itu akan bergabung dengan Partai Nasdem. Meutya menyatakan dirinya tidak akan pindah partai dan mengaku ingin lebih fokus menjalani tugasnya sebagai anggota dewan.

"Tugas dan posisi saya saat ini sebagai anggota DPR belum selesai. Saya ingin fokus menjalankan amanah konstitusi yang diberikan kepada saya. Dengan demikian tidak betul dugaan saya pindah partai," ujar Meutya, Senin (21/1/2013), di Jakarta.

Ia mengatakan dalam waktu kurang dari 1,5 tahun, ia berharap bisa fokus dan meminta agar isu soal perpindahaan partai segera hilang. Meutya mengaku memang memiliki kedekatan historis dengan Nasdem. Pada 1 Februari 2010 silam, Meutya ikut serta membangun organisasi massa Nasdem bersama Surya Paloh. Ia menilai sosok Paloh layaknya orang tua dan juga mentor baginya.

"Mereka yang tergabung dalam ormas maupun Partai Nasdem pun banyak yang merupakan sahabat-sahabat saya. Tapi untuk partai, saya harus tegas, hitam putih, bahwa untuk menyelesaikan amanah sebagai anggota DPR, saya tidak mungkin pindah partai," imbuh Meutya.

Pernyataannya ini, lanjut Meutya, tidak ada sangkut pautnya dengan kisruh yang hinggap di tubuh Nasdem. "Pernyataan saya ini juga tidak ada sangkut pautnya dengan kisruh di tubuh Nasdem. Kebetulan saja jika waktunya bersamaan," tutur anggota Korwil Sumatera dan Balitbang Partai Golkar itu.

Beberapa anggota Fraksi Partai Golkar di DPR dikabarkan akan beralih partai. Beberapa politisi itu diisukan bergabung ke Partai Nasdem. Hal ini pun diakui oleh Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golkar, Nurul Arifin, Senin (14/1/2013), di Gedung Kompleks Parlemen Senayan.

"Ada (yang ke Nasdem) tapi belum tahu angkanya. Terutama mereka yang ikut membangun partai Nasdem," ucap Nurul.

Menurut Nurul, para politisi Golkar jika nantinya sudah tetap masuk dalan daftart caleg sementara (DCS) di partai lain, maka Golkar akan otomatis melakukan pergantian antar waktu (PAW). Dengan pergantian antar waktu, kursi kosong di DPR yang ditinggalkan politisi Golkar itu akan diisi kader Golkar lainnya.

Namun, perpindahan partai ini dibantah langsung Ketua Fraksi Partai Golkar Setya Novanto. "Tidak benar, itu dia (Nurul) hanya salah ucap saja. Anggota kami 100 persen tetap mencalonkan diri lagi melalui Golkar," ucap Setya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Nasional
PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com