Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rizal Mallarangeng, Elang Hitam, dan "Detektif Swasta" Proyek Hambalang

Kompas.com - 21/01/2013, 09:04 WIB
Sabrina Asril

Penulis

KOMPAS.com — Tak lama setelah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus proyek Hambalang, Andi Alfian Mallarangeng menyatakan mundur dari jabatannya sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), 7 Desember 2012 silam. Sejak itu, Andi seolah hilang dari sorotan publik. Namun, yang kerap muncul mewakili Andi adalah adiknya, Rizal Mallarangeng. Setiap pekan, Rizal memberikan keterangan pers. Ia menjadi orang terdepan yang membela sang kakak.

Direktur Eksekutif Freedom Institute itu tidak bekerja sendiri. Dia disokong oleh tim "Elang Hitam" yang kerap dibanggakannya setiap kali memaparkan penjelasan kasus Hambalang. Siapakah tim Elang Hitam itu?

Nama Elang Hitam ternyata tidak lepas dari sosok komandan tim ini. Elang Hitam rupanya adalah nama panggilan atau kode bagi Rizal Mallarangeng selama mengikuti roadshow Ketua Umum Partai Golkar Aburizal "Ical" Bakrie ke berbagai daerah. Rizal merupakan Ketua DPP Partai Golkar.

"Selain itu, nama Elang Hitam memang memiliki makna filosofis. Elang itu kan pemakan tikus dan ular, sama seperti KPK dalam memberantas korupsi kan," ungkap Rizal, saat dijumpai Kompas.com, pekan lalu.

Dalam berbagai kesempatan, Rizal selalu menyebutkan bahwa tim Elang Hitam bemarkas di Casablanca HQ. Rupanya, itu bukan nama daerah di kawasan Casablanca, Jakarta Selatan. Kantor tim Elang Hitam adalah di Freedom Institute. Orang-orang yang ada di dalamnya pun merupakan para pegawai lembaga yang banyak bergerak di bidang pendidikan itu. Ia menjelaskan bahwa Casablanca HQ hanyalah sebutannya.

"Dinamakan Casablanca Headquarter (HQ) ini karena terinspirasi dari film Casablanca," ujar Rizal.

Film klasik tahun 1946 itu dibintangi Humphrey Bogart dan berlatar Perang Dunia II. Casablanca adalah sebuah kafe di Maroko yang dijadikan tempat transit para pelarian korban perang. Menurut Rizal, Casablanca mirip dengan peristiwa pasca-ditetapkannya Andi sebagai tersangka.

"Setelah kakak saya jadi tersangka, banyak orang Kemenpora berdatangan ke sini dengan kecemasan dan kekhawatiran akan masa depan mereka. Mereka membawakan dokumen-dokumen proyek Hambalang dan tender proyek ini yang menjadi persoalan," ujar Rizal.

Dari situlah, Rizal membentuk tim Elang Hitam. Praktis semua pegawai Freedom Institute yang berjumlah 30 orang dilibatkan dalam penelusuran ini. Namun, hanya lima orang yang fokus mengurusi Hambalang.

"Lima orang itu latar belakangnya kebanyakan mantan jurnalis. Tiga orang mantan jurnalis, satu orang pernah bekerja di media buying agency, dan seorang lagi admin," ucap Ria Yusnita, salah seorang anggota tim Elang Hitam.

Ria merupakan mantan produser eksekutif program berita di sebuah televisi swasta. Ia mengakhiri kariernya di dunia media pada tahun 2004, lalu bergabung dengan Fox Indonesia besutan Choel Mallarangeng hingga akhirnya ke Freedom Institute.

Bak detektif

Rizal menyebut tim Elang Hitam sebagai detektif swasta. Menurutnya, sebutan sebagai detektif swasta layak diberikan karena tim Elang Hitam bertugas mengumpulkan informasi, observasi, investigasi, hingga wawancara.

"Ini memadukan kerja penyidik KPK dengan gaya wartawan. Yah, bisa dibilang sebagai detektif swasta walaupun sebutan itu hanya gimmick," ujar pria kelahiran Parepare, Sulawesi Selatan, itu.

Tim ini bekerja berdasarkan data awal dari para pegawai Kemenpora ditambah audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). "Sisanya kita dapat dari wawancara orang-orang dan yang paling penting sih Google. Ini sudah seperti 'detektif Google', ha-ha-ha," ujar Ria berseloroh.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

    Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

    Nasional
    Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

    Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

    Nasional
    AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

    AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

    Nasional
    Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

    Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

    Nasional
    Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

    Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

    Nasional
    Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

    Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

    Nasional
    Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

    Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

    Nasional
    AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

    AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

    Nasional
    Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

    Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

    Nasional
    Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

    Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

    Nasional
    PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

    PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

    Nasional
    Dewas Harap Wakil Ketua KPK Laporkan Albertina Ho Bukan karena Sedang Tersangkut Kasus Etik

    Dewas Harap Wakil Ketua KPK Laporkan Albertina Ho Bukan karena Sedang Tersangkut Kasus Etik

    Nasional
    Wapres Ma'ruf Amin Tak Titip Program Tertentu untuk Dilanjutkan Gibran

    Wapres Ma'ruf Amin Tak Titip Program Tertentu untuk Dilanjutkan Gibran

    Nasional
    Gibran Minta Petuah Saat Sowan ke Wapres Ma'fuf Amin

    Gibran Minta Petuah Saat Sowan ke Wapres Ma'fuf Amin

    Nasional
    Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, TKN: Daripada Capek-capek PTUN

    Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, TKN: Daripada Capek-capek PTUN

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com