Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Parpol Minta Masukan Akademisi dan Ahli

Kompas.com - 19/01/2013, 02:40 WIB

Jakarta, Kompas - Selain menyiapkan calon anggota legislatif dan calon presiden untuk Pemilihan Umum 2014, partai politik juga mulai menyiapkan platform dan program yang akan disampaikan dalam kampanye Pemilu 2014. Selain membentuk tim internal, parpol juga meminta masukan dari kalangan akademisi dan ahli.

Hal itu seperti dilakukan Partai Golongan Karya (Golkar) dan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra). Partai Golkar membentuk tim pengkajian dan tim ahli serta mengundang akademisi dan ahli dalam diskusi terbatas untuk memberi masukan.

”Sejak tahun pertama kepengurusan ini, (penyiapan platform) sudah mulai. Sampai sekarang masih dimatangkan. Tahun 2013 ini pemantapan untuk Golkar,” ujar Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar Priyo Budi Santoso, Jumat (18/1), di Jakarta.

Priyo menjelaskan, Partai Golkar memiliki pengalaman panjang untuk mempersiapkan platform dan program kerja. Karena itu, proses ini tidak dilakukan secara mendadak. Persiapan dimulai tahun pertama masa kepengurusan yang dipimpin Aburizal Bakrie.

Namun, saat ini, platform masih dimatangkan. Pada tahun ini, semua rampung. ”Tahun ini tahun pemantapan untuk Golkar,” kata Priyo.

Dia meyakinkan, platform dan program kerja yang dibawa dalam kampanye Pemilu 2014 akan cukup komprehensif. Isu yang aktual, termasuk isu perempuan dan pemuda, juga akan menjadi bagian dari platform dan program yang ditawarkan kepada masyarakat.

Partai Gerindra bahkan sudah mulai mengambil langkah lebih jauh lagi dengan menyiapkan rencana induk pembangunan bangsa untuk jangka waktu 20 tahun. Rencana yang disusun Dewan Pakar Partai Gerindra ini diharapkan selesai sekitar bulan Agustus 2013.

”Jadi, kalau sampai kita dapat mandat dari rakyat, tidak membuang-buang waktu lagi,” kata Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto seusai acara syukuran masuknya Partai Gerindra sebagai peserta Pemilu 2014, Kamis, di Jakarta.

Menurut Prabowo, rencana induk itu akan berisi proposal Partai Gerindra kepada rakyat tentang arah pembangunan. Dengan rencana tersebut, masyarakat dapat membuat penilaian yang obyektif tentang ke mana Gerindra akan membawa bangsa Indonesia. ”Kita ingin ada yang terukur, seperti berapa panjang rel yang mau kita bangun dan lahan yang mau ditanami,” katanya.

Ia mengatakan, rencana itu akan dibuat oleh para pakar yang tergabung dalam Dewan Pakar Partai Gerindra. Dewan Pakar tersebut dipimpin oleh Burhanuddin Abdullah, yang juga mantan Gubernur Bank Indonesia. ”Kami harapkan bisa segera selesai pertengahan tahun ini,” ujar Prabowo.

Salah satu arah pembangunan tersebut adalah di bidang ekonomi. Prabowo menyebutkan, permasalahan ekonomi banyak disebabkan oleh kapitalisme yang meminggirkan nasib rakyat. Ia menyesalkan kebijakan ekonomi yang selama bertahun-tahun berjalan di jalur ini. Meski demikian, ia menegaskan, bukan nasionalisasi aset asing yang akan menjadi kebijakan yang diambil. ”Kepentingan nasional dalam kesepakatan dengan asing itu yang harus ada,” katanya.

Sebelumnya, Ketua Dewan Pakar Partai Gerindra Burhanuddin Abdullah mengatakan, masuknya Partai Gerindra sebagai partai peserta pemilu adalah langkah awal.

Hal senada juga disampaikan Ketua Dewan Penasihat DPP Partai Gerindra Mayjen (Purn) Hariadi Darmawan. Hariadi mengatakan, sebuah partai jangan hanya bertumpu kepada satu sosok semata. Kemenangan juga tidak sekadar menjadi tujuan akhir. ”Bukan sekadar untuk menang, melainkan melanjutkan cita-cita orang yang telah gugur untuk kemerdekaan kita,” ujarnya. (ina/edn)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com