Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simak Media Sosial

Kompas.com - 17/01/2013, 03:26 WIB

Jakarta, Kompas - Era kemajuan teknologi informasi seperti saat ini menuntut partai politik lebih dinamis menyimak dan merespons media sosial. Di media sosial, seperti Facebook dan Twitter, yang populer di Indonesia, warga masyarakat bisa saling berbagi informasi dan mempercakapkannya, termasuk informasi terkait politik.

”Media sosial mempunyai peranan penting. Karena itu, parpol tidak bisa menjauh. Dengan irama yang makin cepat, informasi juga diterima lebih cepat, keputusan di parpol juga harus berjalan cepat,” kata Wakil Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Partai Gerindra Fadli Zon saat peluncuran PoliticaWave di Jakarta, Rabu (16/1).

PoliticaWave memantau percakapan politik di media sosial terhadap parpol dan calon presiden yang akan berlaga di Pilpres 2014. PoliticaWave, misalnya, memantau percakapan di media sosial saat Pilkada DKI Jakarta dan memprediksi kemenangan Jokowi-Basuki sebelum pemilihan.

”Jutaan percakapan yang terjadi setiap hari di media sosial kami rekam, rangkum, dan visualisasikan ke dalam grafik-grafik,” kata Direktur PoliticaWave Yose Rizal.

Pengamat politik dari Charta Politica, Yunarto Wijaya, mengatakan, pengguna Facebook di Indonesia sekitar 50 juta orang (keempat terbanyak di dunia). Untuk Twitter, Indonesia berada di urutan kelima. Bahkan, di Twitter, Jakarta adalah kota paling ”berisik” di dunia.

”Yang harus dilakukan politisi adalah penguasaan daerah pemilihan dan pertarungan persepsi. Kelas menengah di Indonesia tahun 2003 sebanyak 37,7 persen, tahun 2012 menjadi 56,5 persen. Sedangkan segmen anak muda, secara kuantitatif 38 persen usianya 17-31 tahun. Secara kualitatif, mereka ini swing voter, social influencer, dan pemilih yang kritis,” kata Yunarto.

Fadli mengatakan, media sosial membuat relasi parpol dan pemilih berubah. Parpol harus lebih mendengar suara pemilih yang memiliki banyak saluran media untuk bersuara.

”Dengan pertarungan politik yang makin memanas pada tahun 2013 ini, dinamika politik juga makin cepat, dinamika perubahan ke depan juga sangat terbuka,” ujar Fadli.

Anggota DPR dari Fraksi Partai Demokrat, Ramadhan Pohan, mengaku memanfaatkan media sosial untuk mengomunikasikan tugasnya sebagai pejabat negara untuk keperluan transparansi dan akuntabilitas.

”Saya membuat web site pribadi. Dari situ, orang bisa mengikuti kegiatan saya. Orang suka atau tidak, itu masalah lain. Yang penting, saya sudah menginformasikan aktivitas saya. Di Twitter pun, saya sering dikritik. Itu saya anggap sebagai masukan,” kata Ramadhan. (LOK)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com