Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dikecam, Kekerasan Anggota Partai Nasdem Terhadap Luviana

Kompas.com - 17/01/2013, 01:14 WIB
Heru Margianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Aliansi Jurnalis Independen (AJI ) Indonesia mengecam kekerasan yang dilakukan oleh anggota Partai Nasional Demokrat (Nasdem) terhadap Luviana (jurnalis Metro TV yang di-PHK) berikut peserta aksi solidaritas untuk Luviana, Rabu (16/1/2013), di depan kantor Nasdem, Jalan Gondangdia, Jakarta Pusat. 

Ketua AJI Indonesia, Eko Maryadi, dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, menuntut pimpinan Partai Nasdem bertanggung jawab atas tindakan anak buahnya. Menurut Eko, pelarangan wartawan dan kekerasan jelas melanggar hukum baik hukum pidana (KUHP) maupun Undang Undang Pers Nomor 40 Tahun 1999.

Ketua AJI Indonesia juga menuntut manajemen MetroTV bertindak adil terhadap Luviana. Menurut Eko, Luviana diberhentikan secara sepihak dan gajinya tidak dibayarkan.

Seperti diberitakan, Luviana dan peserta "Aksi Damai untuk Luviana", datang ke kantor Nasdem untuk menyerahkan rekomendasi Komnas HAM dan Komnas Perempuan kepada Surya Paloh, pemilik Metro TV, yang juga pendiri Partai Nasdem.

Koordinator Divisi Serikat Pekerja AJI Indonesia, Jojo Raharjo mengatakan, aksi solidaritas adalah upaya menuntut keadilan dan penyelesaian kasus PHK sepihak Luviana oleh manajemen Metro TV pada awal 2012.

Saat aksi damai digelar, anggota Partai Nasdem menyerang Luviana dan peserta aksi dengan brutal. Mereka memukuli, mengejar-ngejar peserta aksi, dan merusak kendaraan pendukung aksi. Anggota partai Nasdem pun melarang wartawan yang meliput aksi mengambil gambar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com