Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masih Ada 9 Buronan Teroris di Makassar

Kompas.com - 14/01/2013, 15:17 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal Boy Rafli Amar mengungkapkan, Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri masih mengejar sedikitnya 9 terduga teroris jaringan Makassar, Sulawesi Selatan. Diduga para buronan tersebut menyimpan bahan peledak.

"Mereka bagian dari sel-sel jaringan yang perlu dilacak. Tentu bisa saja di antara mereka ada yang masih menyimpan bahan peledak," ujar Boy di Mabes Polri, Jakarta, Senin (14/1/2013).

Sembilan orang tersebut diduga anak buah Syamsudin HG alias Asmar alias Abu Uswah yang ditembak mati Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri di Makassar beberapa waktu lalu. Abu Uswah pun diketahui sebagai pelatih jaringan teroris untuk merakit bom. Kelompok mereka diduga terlibat aksi pelemparan bom pada Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo pada 11 November 2012.

Mereka juga diduga masih terkait dengan jaringan teroris Poso, Sulawesi Tengah. Boy mengatakan, sembilan buron tersebut belum dapat dipastikan keberadaannya di Makassar. "Belum tentu di Makassar. Kemarin saja ada yang tertangkap di NTB," katanya.

Kepolisian pun belum dapat memastikan kaitan buronan tersebut terhadap ledakan yang menghancurkan sebuah anjungan tunai mandiri (ATM) Mandiri di Kompleks Bukit Khatulistiwa, Jalan Perintis Kemerdekaan, Kecamatan Biringkanaya, Makassar, Senin (14/1/2013), sekitar pukul 02.00 Wita.

"Berdasarkan fakta belum. Tapi kita masih menyelidiki terus," kata Boy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com