Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rhoma: Terpanggil "Nyapres" karena Polemik Bangsa

Kompas.com - 12/01/2013, 18:22 WIB
Kontributor Kediri, M Agus Fauzul Hakim

Penulis

KEDIRI, KOMPAS.com — Rhoma Irama mengaku bertekad menjadi salah satu kandidat calon pemimpin Indonesia karena keterpanggilan nurani melihat situasi bangsa yang semakin jauh dari nilai Pancasila. Hal itu dikatakan Rhoma saat berada di Pesantren Lirboyo, Kota Kediri, Jawa Timur, Sabtu (12/1/2013).

Dalam ceramahnya di hadapan para tamu dan santri, Rhoma mengatakan awal pencalonannya itu memang dilatarbelakangi dukungan dari sekelompok ulama maupun politisi yang memandangnya mempunyai kompetensi dari segi popularitas, elektabilitas, akseptabilitas, hingga kapabilitas untuk memimpin negeri ini.

Bahkan, dukungan tersebut, kata Rhoma, sudah ada dan hampir terjadi pada setiap gelaran pemilihan umum, mulai tahun 2004, 2009, serta 2014 mendatang yang lebih menguat lagi dukungan terhadapnya.

"Mereka mengatakan saya bukan hanya seniman, tapi juga negarawan. Hal itu kata mereka dapat dilihat pada lirik-lirik lagu saya, misalnya tentang korupsi maupun hak asasi," kata Rhoma Irama, yang kemudian mendendangkan potongan beberapa lagu dangdut yang dimaksud.

Dukungan sekelompok orang itu, papar Rhoma Irama, semakin membuatnya merasa terpanggil setelah melihat kondisi bangsa yang semakin jauh dari nilai luhur yang telah ditanamkan oleh para pendiri bangsa, yaitu Pancasila.

Terkikisnya nilai Pancasila menurutnya dapat dilihat dari karut-marut wajah bangsa ini akibat beragam konflik, baik horizontal maupun antaretnik, anarkisme komponen masyarakat, hingga meningkatnya kualitas maupun kuantitas aksi kriminal di masyarakat.

"Nilai-nilai yang ada saat ini semakin jauh dari Pancasila yang dibangun oleh founding father kita," tegas seniman yang bergelar "raja dangdut" ini.

Oleh sebab itu, Rhoma menuturkan, dia pernah menyampaikan perasaan keterpanggilannya menjadi pemimpin bangsa kepada kelompok ulama di Betawi yang selama ini mendukungnya.

"Saya sampaikan, jika desakan dari ulama semakin konkret dan ada parpol yang menjadi kendaraan saya, serta atas izin Allah SWT, saya siap mencalonkan diri menjadi presiden," tuturnya.

Sementara itu, pengasuh Pesantren Lirboyo, KH Idris Marzuki, menyatakan, kedatangan si raja dangdut itu untuk bersilaturahim belaka dan tidak ada yang bersifat khusus sehingga ia juga menyambut selayaknya tamu-tamu lainnya.

"Kalau mengarah ke situ (dukungan capres), harus ada kekompakan dari semuanya," kata KH Idris Marzuki saat ditanya apakah kedatangan Rhoma Irama terkait dukungan politik.

Kedatangan si raja dangdut di Pesantren Lirboyo itu setelah sebelumnya juga mengunjungi Pesantren Queen di Ploso Mojo serta menghadiri sebuah acara yang diselenggarakan oleh Dewan Pengurus Cabang Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Tulungagung.

Turut serta dalam rombongan Rhoma Irama adalah beberapa politikus serta Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal Helmy Faishal Zaini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com