Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Investasi Migas Naik

Kompas.com - 09/01/2013, 02:23 WIB

Jakarta, kompas - Komitmen investasi untuk kegiatan eksplorasi dan produksi minyak dan gas bumi tahun 2013 mencapai 26,2 miliar dollar AS atau Rp 253 triliun. Berarti ada peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya. Namun, porsi investasi untuk kegiatan penemuan cadangan baru masih sangat kecil.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral/Kepala Satuan Kerja Sementara Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SK Migas) Jero Wacik menyampaikan hal itu dalam acara penyerahan rencana kerja dan anggaran kegiatan hulu migas kepada kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) migas, Selasa (8/1), di Kantor SK Migas, Jakarta.

”Dalam rencana kerja dan anggaran kegiatan hulu migas tercatat, komitmen investasi tahun 2013 sebesar 26,2 miliar dollar AS, lebih tinggi dibandingkan komitmen investasi tahun 2012 sebesar 21,88 miliar dollar AS,” kata Jero Wacik. Hal itu diharapkan bisa meningkatkan produksi migas dan menyerap ribuan tenaga kerja.

Pada 2013, SK Migas menyetujui rencana kerja dan anggaran dari 274 kontraktor, terdiri dari 74 wilayah kerja (WK) eksploitasi dan 200 blok eksplorasi. Persetujuan anggaran untuk WK eksploitasi 23,5 miliar dollar AS. Rinciannya, biaya eksplorasi 2,3 miliar dollar AS, pengembangan

5 miliar dollar AS, produksi 14,7 miliar dollar AS, dan administrasi umum 1,5 miliar dollar AS. Adapun rencana pengeboran di WK eksploitasi sebanyak 1.177 sumur pengembangan, 1.094 sumur kerja ulang, dan 99 sumur eksplorasi.

Sementara itu, anggaran di WK eksplorasi hanya 2,7 miliar dollar AS. Dana itu akan dipakai untuk mengebor 75 sumur eksplorasi migas konvensional dan 82 sumur eksplorasi gas metana batubara. Investasi di WK eksplorasi merupakan biaya yang masih jadi beban kontraktor sampai kegiatan eksplorasi itu bisa dikembangkan untuk diproduksikan secara komersial. ”Kami minta KKKS segera merealisasikan rencana kerja yang disetujui, agar target produksi dan penerimaan negara tercapai,” kata Jero Wacik.

Selain itu, kontraktor juga didorong untuk meningkatkan kandungan dalam negeri dan memanfaatkan tenaga kerja nasional sehingga memberikan efek domino bagi perekonomian nasional dan membuka lapangan kerja. Tahun ini, tambahan tenaga kerja nasional diperkirakan sekitar 3.700 orang sebagai pekerja langsung pada KKKS, ditambah tenaga kontrak 3.000 orang.

”Kontraktor juga harus efisien dalam berinvestasi, jangan boros, dan lakukan berbagai terobosan di lapangan,” katanya.

Pada kesempatan yang sama, Deputi Perencanaan SK Migas Widhyawan Prawiraatmadja menyatakan, dengan persetujuan rencana kerja dan anggaran tahun 2013 yang diusulkan kontraktor sebelum akhir tahun 2012, kegiatan eksplorasi dan produksi migas di seluruh wilayah di Indonesia dapat dilaksanakan sejak awal tahun ini. Hal ini telah dilakukan SK Migas sejak tahun 2010 untuk meningkatkan kinerja produksi.

Dari total jumlah komitmen investasi migas, lanjut Widhyawan, porsi terbesar investasi berasal dari Chevron Pacific Indonesia, yakni sekitar 17 persen dari total investasi. Sementara komitmen investasi Total E&P Indonesie sekitar 2,5 miliar dollar AS dan ExxonMobil Indonesia lebih dari 1 miliar dollar AS.

Terkait SK Migas, pemerintah akan segera menerbitkan peraturan presiden baru pada Januari ini untuk menata ulang SK Migas dan memberikan kepastian hukum bagi para investor migas. Sebagai contoh, nama Satuan Kerja Sementara (SK Migas) akan diganti menjadi Satuan Kerja Khusus Kegiatan Usaha Hulu Migas agar kontraktor nyaman berinvestasi di Indonesia.

Selain itu, Menteri ESDM juga tak akan merangkap jabatan sebagai Kepala SK Migas. Sebab, perangkapan jabatan itu menuai protes dan masuk dalam wilayah abu-abu apakah diperbolehkan atau tidak mengingat Kementerian ESDM dan SK Migas didanai dengan APBN. (EVY)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com