Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rhoma Apresiasi "Hobi" Blusukan Jokowi

Kompas.com - 08/01/2013, 13:48 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Rhoma Irama menyatakan dukungannya untuk Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) dan Basuki Tjahaja Purnama. Ia pun mengapresiasi penghargaan yang diberikan World Mayor Project kepada Jokowi, yang pernah menjabat Wali Kota Solo, sebagai wali kota terbaik ketiga sedunia.

"Ya, bagus. Tentu saja kita harapakan Jokowi bisa membangun Jakarta lebih baik lagi. Saya dukung," ujar Rhoma, Selasa (8/1/2013), seusai menemui pimpinan Majelis Pemusyawaratan Rakyat (MPR) di Gedung Kompleks Parlemen Senayan.

Seperti diberitakan, Jokowi menerima penganugerahan sebagai wali kota terbaik ketiga di dunia oleh World Mayor Project 2012. Di atas Jokowi, wali kota terbaik sedunia 2012 adalah Wali Kota Bilbao (Spanyol) Inaki Azkuna. Wali Kota Perth Lisa Scaffidi berada pada peringkat kedua. World Mayor Project menempatkan Jokowi di peringkat ketiga karena Jokowi dinilai berhasil mengubah Surakarta dari kota yang banyak tindak kriminal menjadi pusat seni dan budaya, yang kemudian berhasil menarik turis internasional untuk datang. Kampanye Jokowi melawan korupsi juga membuat dia dikenal sebagai politisi paling jujur di Indonesia. Rhoma pun membantah dirinya sempat berseteru dengan Jokowi dan Basuki.

"Tidak ada itu namanya perseteruan antara saya dan Jokowi bahkan Ahok (Basuki). Kemarin yang terjadi adalah pelintiran isu bahwa Rhoma adalah sektarian dan intoleran," kata Rhoma.

Pelantun lagu "Darah Muda" itu justru bersimpati dengan gaya kepemimpinan yang ditunjukkan Jokowi dengan blusukan hingga ke daerah kumuh. "Cara itu bagus. Dengan demikian, dia bisa merasakan denyut kehidupan di bawah," ujar Rhoma.

Seperti diketahui, pada masa kampanye Pilkada DKI Jakarta, Rhoma sempat dilaporkan ke Panwaslu lantaran dianggap menyebarkan kampanye hitam terhadap pasangan Jokowi-Basuki. Saat itu, Rhoma tengah berceramah di sebuah masjid di kawasan Jakarta Barat dan meminta umat Islam tidak memilih pemimpin yang tidak seagama. Namun, kasus ini akhirnya selesai setelah Panwaslu menyatakan bahwa Rhoma Irama tidak bersalah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com