Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rhoma: Saya Ini Wacapres, Wacana Capres

Kompas.com - 08/01/2013, 11:27 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Entah apa sebabnya, kini Rhoma Irama irit berbicara soal wacana dirinya menjadi calon presiden pada Pilpres 2014. Rhoma mengaku tak mau banyak bicara lantaran dirinya hanya "wacapres" alias "wacana capres". Hal ini diungkapkannya saat mendatangi Gedung Kompleks Parlemen bersama Persatuan Artis Melayu Indonesia (PAMI), Selasa (8/1/2013), untuk bertemu dengan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Taufiq Kiemas.

"Bedanya saya dengan teman-teman capres yang lain, saya ini kan baru wacapres, wacana capres," ujar Rhoma.

Si Raja Dangdut itu kembali menjelaskan bahwa dirinya tidak pernah berambisi untuk menjadi Presiden. Ia mengatakan, selama ini tidak ada persiapan khusus yang dilakukannya. Ia pun membantah telah melakukan safari politik ke partai-partai yang ada.

"Saya tidak pernah dekati parpol. Dalam bahasa Arab ada murad dan murid, kalau murid adalah menginginkan, kalau murad diinginkan. Jadi Insya Allah posisi saya di murad. Saya mengalir mengikuti kehendak masyarakat," ucap Rhoma.

Rhoma mengaku hanya mau berbicara partai politik jika sudah melakukan tanda tangan kontrak politik dengan parpol. Ia juga tak mau berkomentar saat disebut-sebut pencalonannya dengan Ibu Negara Ani Yudhoyono.

"Kalau wacana tidak usah dikembangkan, day by day, minute by minute selalu ada perubahan. Tidak ada yang exactly di politik," katanya.

Rhoma Irama membuat gebrakan dengan menyatakan diri siap maju sebagai capres meski belum memiliki partai politik. Popularitas Rhoma didukung dengan penggemarnya yang loyal sempat membuat silau para petinggi parpol. Rhoma pun mulai didekati sejumlah parpol seperti Partai Kebangkitan Bangsa. Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar bahkan sudah sempat bertemu langsung dengan pelantun lagu "Begadang" itu. Namun, Rhoma mengaku sama sekali belum melakukan kontrak politik dengan PKB. Selain Rhoma, PKB justru kembali mewacanakan tokoh lainnya, Iwan Fals. Apakah Rhoma sakit hati jika nantinya tidak dipilih PKB?

"Saya rasa enggak apa-apa, kan hanya wacana. Wacana capres," ujar Rhoma sambil tersenyum.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

    PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

    Nasional
    Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

    Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

    Nasional
    Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

    Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

    Nasional
    Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

    Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

    Nasional
    Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

    Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

    Nasional
    Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

    Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

    Nasional
    MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

    MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

    Nasional
    Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

    Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

    Nasional
    Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

    Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

    Nasional
    Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau 'Ge-er'

    Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau "Ge-er"

    Nasional
    Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

    Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

    Nasional
    Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

    Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

    Nasional
    Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

    Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

    Nasional
    JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin 'Merampok'

    JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin "Merampok"

    Nasional
    Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

    Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com