Jakarta, Kompas
Selain dihadiri Gubernur
Pernyataan Tjahjo Kumolo itu berkaitan dengan kunjungan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Ny Ani Yudhoyono secara mendadak di Desa Tanjung Pasir, salah satu kampung nelayan di Tangerang, Banten, Jumat lalu.
Tjahjo juga menambahkan, setiap keputusan politik pembangunan seharusnya prorakyat dan dimanfaatkan dengan baik. Karena itu, siapa pun nanti yang menjadi pemimpin bangsa selanjutnya haruslah berpihak kepada rakyat miskin.
Acara dimeriahkan oleh penyanyi Edo Kondologit, Dewi Marpaung dan Marcello, juga paduan suara dari GKI Yasmin Bogor dan HKBP Filadelfia Tambun, Bekasi.
Dalam sambutannya, Tjahjo mengatakan, semoga api Natal dan semangat Tahun Baru mengubah Indonesia menjadi negara yang berperikemanusiaan dan berkeadilan.
Terkait dengan pelaksanaan Pemilu 2014, anggota DPR dari PDI-P, Maruarar Sirait, mengatakan, PDI-P bertekad berhenti menjadi oposisi dengan memenangi Pemilu 2014.
”Jika PDI-P bisa mencapai 20 persen, pada pilpres, PDI-P bisa mengusung calon presidennya sendiri. Pada Kongres PDI-P Ke-3 tahun 2010 lalu, ketua umum terpilih PDI-P, Ibu
Soal wacana yang berkembang terkait pencalegan yang tidak mengizinkan mencalonkan mereka yang bersuami atau beristri warga negara asing, Tjahjo menyatakan, semua kebijakan PDI-P disesuaikan dengan undang-undang terkait.
”Misalnya mereka yang tersangkut kasus narkoba, apalagi tertangkap tangan, tentu tidak bisa dicalonkan sebagai anggota legislatif. Semua tentu merujuk pada undang-undang. Seseorang yang masuk dalam daftar caleg tetap (DCT) tentu harus sudah bersih. Menjelang pengumuman daftar calon sementara dan DCT tentu akan dicek semua,” paparnya.
Selain itu, Tjahjo menyebutkan, suami atau istri dan
Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.