Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dicari, Kader Demokrat Paham Olahraga untuk Jadi Menpora!

Kompas.com - 04/01/2013, 13:30 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Partai Demokrat menyambut baik langkah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mencari pengganti Menteri Pemuda dan Olahraga dari partainya. Namun, orang yang terpilih sebagai Menpora diharapkan sudah mengerti tentang dunia olahraga dan kepemudaan.

"Persoalan yang jadi pengganti Andi bukan istimewa bagi kita. Kita sudah menyerahkan itu pada hak prerogatif Presiden. Sebelumnya, sudah saya sampaikan bahwa diharapkan Menpora dari Demokrat," ujar anggota Fraksi PD Max Sopacua, Jumat (4/1/2013), saat dihubungi wartawan.

Meski demikian, Max mengaku, partainya belum menyiapkan nama untuk mengisi pos Menpora. Pengurus Demokrat, katanya, belum berbicara dengan Presiden SBY dan juga Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum.

"Siapa saja kita dukung. Itu pilihan SBY, meskipun jatah Demokrat," imbuh anggota Komisi I DPR tersebut.

Lebih lanjut, Max menilai pengisi pos Menpora selanjutnya lebih baik bukan orang baru di dunia olahraga ataupun kepemudaan. "PSSI saja tidak bisa dibenahi. Paling tidak orang yang mengerti olahraga dan pemuda. Tolok ukurnya paling tidak memiliki pengalaman kepemudaan," ucapnya.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan, saat ini tidak ada rencana untuk melakukan reshuffle atau perombakan Kabinet Indonesia Bersatu II. Presiden hanya akan mengisi posisi Menteri Pemuda dan Olahraga. Presiden mengatakan, dirinya perlu memberi penjelasan mengenai isu reshuffle agar ada kepastian bagi jajaran menteri. Hanya saja, Presiden tidak bisa menjamin apakah hingga 2014 tidak akan ada reshuffle. Presiden meminta semua menteri bekerja dengan baik.

"Yang jelas pada titik ini tidak ada reshuffle," kata Presiden saat jumpa pers di pinggir dermaga.

Presiden memastikan pengganti Menpora berasal dari Partai Demokrat untuk memenuhi komposisi menteri yang berasal dari parpol koalisi. Dengan demikian, menurut Presiden, akan memenuhi rasa keadilan bagi Demokrat lantaran posisi Menpora sebelumnya diisi Andi Alfian Mallarangeng, kader Demokrat.

Kepastian itu disampaikan Presiden untuk meluruskan pemberitaan mengenai posisi Menpora belakangan ini. Banyak tokoh yang disebut masuk dalam daftar calon menpora, baik berasal dari Demokrat, parpol yang tergabung dalam koalisi pemerintahan, oposisi, maupun kalangan profesional.

Presiden mengaku tak mau nantinya disalahkan oleh tokoh-tokoh yang disebut media jika ternyata tidak terpilih. Padahal, kata dia, nama-nama itu bukan berasal darinya. "Nanti marahnya sama saya," kata Presiden.

Selengkapnya, baca:
BERBURU KURSI MENPORA

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

    TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

    Nasional
    Terseretnya Nama Jokowi di Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

    Terseretnya Nama Jokowi di Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

    Nasional
    Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

    Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

    Nasional
    Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

    Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

    Nasional
    Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

    Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

    Nasional
    Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

    Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

    Nasional
    Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

    Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

    Nasional
    Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

    Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

    Nasional
    Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

    Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

    Nasional
    Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

    Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

    Nasional
    Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

    Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

    Nasional
    Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

    Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

    Nasional
    Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

    Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

    [POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

    Nasional
    Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

    Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com