Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPK: Kami Tak Pandang Bulu, Apalagi Rambut..

Kompas.com - 27/12/2012, 20:12 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemberantasan Korupsi mengklaim sejumlah pencapaiannya sepanjang 2012. Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto mengatakan, ada sejumlah hal yang menjadi prestasi cemerlang pimpinan KPK jilid III di bidang penindakan selama setahun pertama memerintah.

Salah satunya, kata Bambang, KPK berhasil menjerat menteri maupun jenderal polisi aktif. "Bukan hanya mantan tapi juga siapa pun yang diduga melakukan tindak pidana korupsi bisa menjadi bagian target KPK. Kami tidak memandang bulu, apalagi rambut," kata Bambang di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (27/12/2012).

Hadir pula dalam jumpa pers tersebut, Ketua KPK Abraham Samad, dan tiga wakil ketua lainnya, yakni Busyro Muqoddas, Zulkarnain, serta Adnan Pandupraja.

Seperti diketahui, tahun ini KPK menetapkan Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng sebagai tersangka kasus dugaan korupsi Hambalang. Sejak berdiri sembilan tahun lalu, ini lah pertama kali KPK berani menjerat seorang menteri aktif. Selain menteri, KPK menetapkan dua jenderal polisi sekaligus dalam kasus dugaan korupsi proyek simulator ujian SIM sebagai tersangka.

Mereka adalah mantan Kepala Korps Lalu Lintas Polri, Inspektur Jenderal Djoko Susilo dan mantan Wakil Kepala Korlantas Polri, Brigadir Jenderal Polisi Didik Purnomo. Bambang juga mengatakan, KPK membuat terobosan dalam penggunaan undang-undang tindak pidana pencucian uang (TPPU). Tahun ini, KPK memulainya dengan menjerat anggota Dewan Perwakilan Rakyat Wa Ode Nurhayati.

Selain didakwa menyuap, politikus Partai Amanat Nasional itu didakwa melakukan tindak pidana pencucian uang atas kepemilikan uang Rp 50,5 miliar dalam rekeningnya. "Baru tahun inilah TPPU dalam dakwaan dirumuskan," ujar Bambang.

Selain itu, pada tahun inilah KPK mulai melakukan operasi tangkap tangan hingga ke luar Pulau Jawa. Misalnya, tangkap tangan terkait kasus dugaan penyuapan hak guna usaha (HGU) di Buol, Sulawesi Tengah, atau kasus dugaan suap PON Riau.

"Ini mengindikasikan, hai para koruptor, kami bisa mendekati Anda, kendati Anda ada di ujung negeri. Jangan main-main, OTT (operasi tangkap tangan) bisa sampai ke tempat Anda," ucap Bambang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

TPN Ganjar-Mahfud Sebut 'Amicus Curiae' Bukan untuk Intervensi MK

TPN Ganjar-Mahfud Sebut "Amicus Curiae" Bukan untuk Intervensi MK

Nasional
Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Nasional
Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Nasional
Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Nasional
Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com