Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PPP: Tolak Revisi UU Pilpres, Demokrat Tak Peka

Kompas.com - 26/12/2012, 21:57 WIB
Aditya Revianur

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekjen Partai Persatuan Pembangunan (PPP), M. Romahurmuziy, mengatakan, Partai Demokrat tidak memahami kehendak rakyat. Pasalnya, PD menolak revisi Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pemilu Presiden.

Hal itu disampaikannya menanggapi pembahasan revisi UU Pilpres yang bergulir di DPR. Mayoritas parpol di DPR meminta syarat presidential threshold sebesar 20 persen kursi di parlemen atau 25 persen suara nasional.

"Kalau presidential threshold saat ini akan membatasi dan menyandera rakyat. Padahal kita menginginkan rakyat memilih yang terbaik. Demokrat harus membaca Jasmerah (jangan sekali melupakan sejarah) bahwa rakyat yang paling penting," kata Romahurmuziy di DPP PPP, Jakarta, Rabu (26/12/2012).

Romahurmuziy menambahkan, presidential threshold sebaiknya 3,5 persen. Hal itu, terangnya, akan membuka peluang capres alternatif yang terganjal presidential threshold maju dalam Pilpres 2014. Menurutnya, syarat capres dalam UU Pilpres saat ini menutup peluang capres alternatif.

"UU Pilpres ini akan membawa inefisiensi dan merugikan rakyat. Banyak partai yang sudah menolak dan mengajukan presidential threshold baru," pungkasnya.

Sebelumnya Sekretariat Gabungan (Setgab) yang merupakan gabungan partai koalisi pendukung pemerintahan sempat menyatakan sepakat menolak revisi terhadap UU Pilpres. Namun, dalam rapat pandangan mini fraksi yang dilakukan di Badan Legislasi DPR, partai-partai koalisi justru tidak satu pikiran. Demokrat dan Golkar secara tegas menolak revisi UU itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Nasional
Yusril Sebut Kekalahan Prabowo di Aceh Mentahkan Dugaan Cawe-cawe PJ Kepala Daerah

Yusril Sebut Kekalahan Prabowo di Aceh Mentahkan Dugaan Cawe-cawe PJ Kepala Daerah

Nasional
Kejagung Kembali Sita Mobil Milik Harvey Moeis, Kini Lexus dan Vellfire

Kejagung Kembali Sita Mobil Milik Harvey Moeis, Kini Lexus dan Vellfire

Nasional
Yusril Harap 'Amicus Curiae' Megawati Tak Dianggap Tekanan Politik ke MK

Yusril Harap "Amicus Curiae" Megawati Tak Dianggap Tekanan Politik ke MK

Nasional
Soal Peluang Rekonsiliasi, PDI-P: Kami Belum Bisa Menerima Perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga

Soal Peluang Rekonsiliasi, PDI-P: Kami Belum Bisa Menerima Perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga

Nasional
IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Kota dengan Kota Brasilia

IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Kota dengan Kota Brasilia

Nasional
Yusril Sebut 'Amicus Curiae' Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

Yusril Sebut "Amicus Curiae" Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

Nasional
ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

Nasional
Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Nasional
Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Nasional
Menerka Nasib 'Amicus Curiae' di Tangan Hakim MK

Menerka Nasib "Amicus Curiae" di Tangan Hakim MK

Nasional
Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Nasional
Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Nasional
Sejauh Mana 'Amicus Curiae' Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Sejauh Mana "Amicus Curiae" Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com