Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

LP Sukamiskin Bandung Jadi Lapas Khusus Koruptor

Kompas.com - 26/12/2012, 14:29 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Lembaga Pemasyarakatan Sukamiskin, Bandung, Jawa Barat, akan dikhususkan untuk menampung terpidana kasus-kasus korupsi. Sejumlah tahanan korupsi sudah dipindahkan ke LP tersebut sepanjang 2012. Satu di antaranya mantan pegawai Direktorat Jenderal Pajak, Gayus H Tambunan, yang menjadi terpidana kasus korupsi perpajakan dan pencucian uang.

"Memang kita berpikir bahwa akan ada lapas khusus untuk narapidana kasus korupsi. Setelah ditimbang-timbang, memang Sukamiskin dilihat bisa menjadi tahanan khusus korupsi," kata Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Denny Indrayana dalam jumpa pers pemaparan refleksi akhir tahun Kementerian Hukum dan HAM di Jakarta, Rabu (26/12/2012).

Menurut dia, bukan hanya Gayus yang dipindahkan ke sana. Hingga Desember 2012, Kementerian Hukum dan HAM telah memindahkan 28 narapidana dari DKI Jakarta ke LP Sukamiskin. Masih ada 45 lagi terpidana kasus korupsi di Lembaga Pemasyarakatan Cipinang yang akan menyusul untuk dipindahkan.

"Ada juga yang mantan Gubernur Bengkulu, Agusrin Najimudin," kata Denny.

Dia mengatakan, pemilihan Lapas Sukamiskin sebagai tempat khusus untuk tahanan korupsi ini sudah melalui kajian. Setiap sel di lapas tersebut hanya cukup untuk satu orang. Hal ini, menurut Denny, akan mempermudah pengawasan setiap tahanan.

"Jadi, kalau disebut di sana jauh, di sana lebih longgar, enggak," ujarnya.

Ke depannya, menurut Denny, para terpidana korupsi yang ditahan di LP Sukamiskin akan mendapat pembinaan khusus yang berbeda dengan tahanan lain.

Berdasarkan sejarah, LP Sukamiskin dibangun sejak zaman kolonial Belanda, sekitar 1817. Lapas tersebut pernah menampung Presiden Soekarno, kepala negara pertama. Sekitar Desember 1929, Soekarno ditangkap oleh Belanda dan dipenjara di Penjara Banceuy karena aktivitasnya di Partai Nasional Indonesia (PNI). Pada tahun 1930, Soekarno dipindahkan ke penjara Sukamiskin. Dari dalam penjara inilah, Soekarno membuat pledoi yang fenomenal, Indonesia Menggugat. Di Lapas Sukamiskin, Soekarno menempati kamar tahanan nomor 233 Blok Timur Lantai 2. Sekarang, sel tersebut bernomor TA01 yang merupakan singkatan dari Timur Atas 01.

Pada 2010, LP Sukamiskin diresmikan sebagai bangunan cagar budaya dan aset bersejarah Kota Bandung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Nasional
PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Nasional
Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Nasional
Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Nasional
PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

Nasional
Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Nasional
Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Nasional
Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Nasional
KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

Nasional
Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Nasional
Satkar Ulama Dukung Airlangga Jadi Ketum Golkar Lagi, Doakan Menang Aklamasi

Satkar Ulama Dukung Airlangga Jadi Ketum Golkar Lagi, Doakan Menang Aklamasi

Nasional
Gibran Temui Prabowo di Kertanegara Jelang Penetapan Presiden-Wapres Terpilih

Gibran Temui Prabowo di Kertanegara Jelang Penetapan Presiden-Wapres Terpilih

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com