Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/12/2012, 05:02 WIB
|
EditorHertanto Soebijoto

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolri Jenderal Timur Pradopo mengaku sudah mengerahkan personel untuk menjaga keamanan perayaan natal bagi jemaat gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Filadelfia, Bekasí. Jumlah personel pun telah disesuaikan terhadap kondisi keamanan di sana.

"Itu kami sesuaikan (jumlah personel). Intinya, oleh Pemda setiap melakukan keagamaan selalu disiapkan (personel)," kata Timur seusai mengecek pengamanan di Gereja Katedral, Jakarta Pusat, Senin (24/12/2012).

Selain itu, Timur mengatakan, pihaknya telah memberikan keyakinan pada seluruh jemaat adanya kekuatan pengamanan pada setiap kegiatan perayaan Natal. "Tentunya Polri harus memberikan keyakinan bahwa setiap kegiatan ada pengamanan yang kuat, ya," ujarnya.

Untuk diketahui, kegiatan ibadah umat kristiani di Gereja HKBP Filadelfia Bekasi terpaksa dihentikan akibat adanya kericuhan kecil antara jemaat dan warga Kampung Jalen, RT 01/09 Desa Jejalen Jaya, Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, Senin (24/12/2012).

"Rencana kebaktian ini mendapat penolakan dari warga Desa Jejalen Jaya," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto saat dihubungi Kompas.com.

Adapun alasan penolakan tersebut mencakup empat poin. Pertama, dikatakan Rikwanto, gereja tersebut masih disegel oleh Pemda Kabupaten Bekasi karena tidak memiliki IMB (Izin Mendirikan Bangunan. Selain itu, warga masyarakat yang pernah menandatangani surat yang diajukan melalui Ketua RW tidak mengatakan bahwa surat tersebut merupakan syarat untuk mendirikan gereja. Saat itu, pihak yang meminta tanda tangan persetujuan mengatakan bahwa surat tersebut diperlukan untuk mendapatkan Tunjangan Hari Raya (THR) serta Jaring Pengaman Sosial.

"Karena merasa dibohongi, warga pun mencabut kembali persetujuan tersebut," kata Rikwanto.

Alasan lain, penolakan kebaktian tersebut adalah karena adanya kesepakatan antara warga dan jemaat HKBP Filadelfia 30 Maret 2012 silam. "Isi kesepakatannya adalah jemaat HKBP tidak lagi menggunakan tempat yang disegel," kata Rikwanto.

Penolakan jemaat HKBP Filadelfia yang dipimpin oleh Pendeta Palti Panjaitan atas usulan untuk menggunakan Gedung PGRI di Metland, Tambun juga mendasari penyerangan ini. Rikwanto menjelaskan, sekitar 197 personil pengamanan yang terdiri dari anggota Polresta Bekasi, BKO Polda, Satpol PP dan TNI sudah melakukan penyekatan pengamanan.

Berita terkait, baca :

NATAL TAHUN BARU

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Marak Kasus TPPO, Komisi III Minta Pemerintah Perketat Pengawasan Rekrutmen PMI ke Luar Negeri

Marak Kasus TPPO, Komisi III Minta Pemerintah Perketat Pengawasan Rekrutmen PMI ke Luar Negeri

Nasional
Denny Indrayana Kirim Surat ke Megawati, Singgung Soal Penundaan Pemilu dan Perpanjangan Jabatan Presiden

Denny Indrayana Kirim Surat ke Megawati, Singgung Soal Penundaan Pemilu dan Perpanjangan Jabatan Presiden

Nasional
UU Pemilu Bolehkan Presiden Kampanyekan Pihak lain, Ini Syaratnya...

UU Pemilu Bolehkan Presiden Kampanyekan Pihak lain, Ini Syaratnya...

Nasional
Misteri Baliho Prabowo-Jokowi 'Menang Bersama', Gerindra dan PDI-P Ngaku Tak Pasang

Misteri Baliho Prabowo-Jokowi "Menang Bersama", Gerindra dan PDI-P Ngaku Tak Pasang

Nasional
Aparat dan Birokrat Diminta Jangan Ikut-ikutan Jokowi Cawe-cawe Pemilu 2024!

Aparat dan Birokrat Diminta Jangan Ikut-ikutan Jokowi Cawe-cawe Pemilu 2024!

Nasional
Optimistisnya Ganjar, Yakin Elektabilitasnya Segera Naik Lagi meski Kini Disalip Prabowo

Optimistisnya Ganjar, Yakin Elektabilitasnya Segera Naik Lagi meski Kini Disalip Prabowo

Nasional
Jokowi Dianggap Belum Dewasa Selama 2 Periode, Pakar: Negarawan Mestinya Rangkul Semua Kalangan

Jokowi Dianggap Belum Dewasa Selama 2 Periode, Pakar: Negarawan Mestinya Rangkul Semua Kalangan

Nasional
Kasus Pemerkosaan ABG 16 Tahun Disebut Persetubuhan, Kompolnas: Polisi Serba Salah

Kasus Pemerkosaan ABG 16 Tahun Disebut Persetubuhan, Kompolnas: Polisi Serba Salah

Nasional
KRI Bung Karno-369 Jadi Kapal Kepresidenan, Gantikan KRI Barakuda-633 yang Sudah 27 Tahun

KRI Bung Karno-369 Jadi Kapal Kepresidenan, Gantikan KRI Barakuda-633 yang Sudah 27 Tahun

Nasional
Spesifikasi KRI Bung Karno-369: Kapal Kepresidenan dan untuk Perang yang Punya 2 Peluncur Rudal

Spesifikasi KRI Bung Karno-369: Kapal Kepresidenan dan untuk Perang yang Punya 2 Peluncur Rudal

Nasional
Sebanyak 359 Jemaah Embarkasi Solo Tiba di Mekkah

Sebanyak 359 Jemaah Embarkasi Solo Tiba di Mekkah

Nasional
Tolak Kasus ABG di Sulteng Disebut Persetubuhan, Pemerhati Anak: Kalau Korbannya Anak, Tetap Pemerkosaan

Tolak Kasus ABG di Sulteng Disebut Persetubuhan, Pemerhati Anak: Kalau Korbannya Anak, Tetap Pemerkosaan

Nasional
Tim Kesehatan Daker Mekkah Siapkan 6 RS Rujukan untuk Jemaah Haji Indonesia

Tim Kesehatan Daker Mekkah Siapkan 6 RS Rujukan untuk Jemaah Haji Indonesia

Nasional
Denny Indrayana Dilaporkan ke Bareskrim Terkait Unggahannya soal Informasi Putusan MK

Denny Indrayana Dilaporkan ke Bareskrim Terkait Unggahannya soal Informasi Putusan MK

Nasional
Ketum PAN Zulkifli Hasan Bakal Bertemu Megawati di DPP PDIP Siang Ini, Bahas Capres 2024

Ketum PAN Zulkifli Hasan Bakal Bertemu Megawati di DPP PDIP Siang Ini, Bahas Capres 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com