Air dari hulu Ciliwung itu diperkirakan mencapai Jakarta hari Senin pagi, menggenangi sebagian permukiman warga di bantaran Ciliwung.
”Dengan ketinggian muka air Ciliwung 180 sentimeter, artinya ada kiriman air 372,8 meter kubik per detik ke Jakarta. Kami perkirakan air itu mencapai Depok setelah pukul 20.00, lalu mencapai Manggarai selepas subuh hingga pukul 07.00,” kata Andi Sudirman, penjaga Bendung Katulampa.
Andi memperkirakan dampak luapan air Ciliwung di hilir Jakarta lebih parah ketimbang sehari sebelumnya. Pada Sabtu pukul 17.00, ketinggian air Ciliwung 120 sentimeter, lalu mencapai Depok pukul 20.00 dengan titik tertinggi 230 sentimeter, lalu di Manggarai mencapai 770 sentimeter pada Minggu pukul 07.00. ”Senin pagi di Manggarai saya perkirakan bisa di atas 800 sentimeter. Soalnya di Depok sudah mencapai 290 sentimeter pada pukul 21.00,” katanya.
Minggu malam dari wilayah Depok dikabarkan, tanggul Kali Laya, Kelurahan Tugu, Cimanggis, Kota Depok, kembali jebol. Ratusan rumah di Perumahan Bukit Cengkeh 2 terendam hingga 1 meter. Pada hari yang sama juga terjadi longsor di Kompleks Pelni RT 009 RW 009 Kota Depok. Jebolnya tanggul ini terjadi ketika Kota Depok diguyur hujan sejak Minggu sore.
Banjir parah juga terjadi di wilayah Bandung, Jawa Barat. Hujan yang turun sejak Sabtu membuat Sungai Citarum meluap. Akibatnya, banjir menggenangi sejumlah tempat di enam kelurahan/desa di Kabupaten Bandung, Minggu.
Saat itu, ketinggian air 1-3 meter. Kondisi tersebut membuat ribuan warga mengungsi. Enam kelurahan/desa yang dilanda banjir berada di Kelurahan Pasawahan, Desa Cangkuang Wetan, Dayeuhkolot, dan Citeureup, di Kecamatan Dayeuhkolot. Selain itu, banjir juga terjadi di Kelurahan Baleendah dan Andir, Kecamatan Baleendah.
Informasi yang dihimpun dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, hari ini banjir akan merendam kawasan bantaran Ciliwung hingga Kanal Banjir Barat, meliputi Kampung Melayu, Bidaracina, Bukitduri, Cawang, Pengadegan, Kebon Baru, Jati Pulo, Petamburan, Cikini, dan Rawa Kepak.
Nuryadi, Kepala Stasiun Klimatologi Dramaga, memperkirakan, curah hujan di Puncak