Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPK Kembangkan Keterangan Sukotjo S Bambang

Kompas.com - 21/12/2012, 20:58 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemberantasan Korupsi memeriksa Direktur Utama PT Inovasi Teknologi Indonesia Sukotjo S Bambang terkait penyidikan kasus dugaan korupsi proyek simulator ujian SIM Korlantas Polri, Jumat (21/12/2012). Sukotjo diperiksa sebagai saksi untuk mantan Kepala Korlantas, Inspektur Jenderal Djoko Susilo yang menjadi tersangka kasus tersebut.

Juru Bicara KPK Johan Budi mengatakan, pemeriksaan Sukotjo dilakukan di Bandung, Jawa Barat. Untuk diketahui, Sukotjo ditahan di Lembaga Pemasyarakatan Kebun Waru, Bandung atas kasus penipuan dan penggelapan. "KPK ke Bandung melakukan pemeriksaan terhadap Sukotjo sebagai saksi untuk tersangka DS (Djoko Susilo)," kata Johan di Jakarta, Jumat malam ini.

Sebelumnya pihak Sukotjo menyampaikan, surat ke KPK yang isinya meminta segera diperiksa. Pengacara Sukotjo, Erick S Paat, mengatakan, kliennya itu punya informasi penting untuk KPK seputar kasus simulator SIM dan pengadaan plat nomor kendaraan bermotor di Korlantas Polri. Menurut Erick, informasi yang akan disampaikan Sukotjo dapat digunakan KPK untuk menyelidiki kasus ini secara mendalam, terutama yang berhubungan dengan proyek simulator berkendara dan plat nomor.

Informasi tersebut, kata dia, didukung alat bukti yang sudah disiapkan. Saat ditanya mengenai informasi apa yang disampaikan Sukotjo dalam pemeriksaan hari ini, Johan mengaku tidak tahu. Meskipun demikian, KPK, katanya, akan mengembangkan setiap informasi baru yang disampaikan.

"Saya tidak tahu apa yang disampaikan Sukotjo, tapi kalau ada informasi baru, tentu dikembangkan KPK," ujarnya.

Dalam kasus simulator SIM ini, KPK juga menetapkan Sukotjo sebagai tersangka. Sukotjo, Djoko, Brigadir Jenderal Didik Purnomo, serta Budi Susanto diduga bersama-sama melakukan perbuatan hukum dan penyalahgunaan wewenang untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain, namun justru merugikan keuangan negara.

PT ITI yang dipimpin Sukotjo merupakan perusahaan penyedia alat simulator SIM roda dua dan roda empat. PT ITI digandeng PT Cipta Mandiri Metalindo Abadi (CMMA) milik Budi Susanto sebagai perusahaan subkontraktor. Dalam pelaksanaan proyek, PT CMMA diduga membeli dengan harga barang jauh lebih murah dari nilai kontrak proyek yang didapatnya.

Berita terkait kasus ini dapat diikuti dalam topik:
Dugaan Korupsi Korlantas Polri

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tentara AS Hilang di Hutan Karawang, Ditemukan Meninggal Dunia

    Tentara AS Hilang di Hutan Karawang, Ditemukan Meninggal Dunia

    Nasional
    Lihat Sikap Megawati, Ketua DPP Prediksi PDI-P Bakal di Luar Pemerintahan Prabowo

    Lihat Sikap Megawati, Ketua DPP Prediksi PDI-P Bakal di Luar Pemerintahan Prabowo

    Nasional
    PDI-P Harap Pilkada 2024 Adil, Tanpa 'Abuse of Power'

    PDI-P Harap Pilkada 2024 Adil, Tanpa "Abuse of Power"

    Nasional
    PKS Belum Tentukan Langkah Politik, Jadi Koalisi atau Oposisi Pemerintahan Prabowo-Gibran

    PKS Belum Tentukan Langkah Politik, Jadi Koalisi atau Oposisi Pemerintahan Prabowo-Gibran

    Nasional
    KPK Duga Biaya Distribusi APD Saat Covid-19 Terlalu Mahal

    KPK Duga Biaya Distribusi APD Saat Covid-19 Terlalu Mahal

    Nasional
    Anggap Jokowi dan Gibran Masa Lalu, PDI-P: Enggak Perlu Kembalikan KTA

    Anggap Jokowi dan Gibran Masa Lalu, PDI-P: Enggak Perlu Kembalikan KTA

    Nasional
    Naik Kereta Cepat, Ma'ruf Amin Kunjungan Kerja ke Bandung

    Naik Kereta Cepat, Ma'ruf Amin Kunjungan Kerja ke Bandung

    Nasional
    Harga Bawang Merah Melonjak, Mendag Zulhas: Karena Tidak Ada yang Dagang

    Harga Bawang Merah Melonjak, Mendag Zulhas: Karena Tidak Ada yang Dagang

    Nasional
    Dua Tersangka TPPO Berkedok Magang Sembunyi di Jerman, Polri Ajukan Pencabutan Paspor

    Dua Tersangka TPPO Berkedok Magang Sembunyi di Jerman, Polri Ajukan Pencabutan Paspor

    Nasional
    Tak Dukung Anies Maju Pilkada DKI, PKS: Beliau Tokoh Nasional, Jangan Kembali Jadi Tokoh Daerah

    Tak Dukung Anies Maju Pilkada DKI, PKS: Beliau Tokoh Nasional, Jangan Kembali Jadi Tokoh Daerah

    Nasional
    Zulhas Ungkap Arahan Prabowo soal Buka Pintu Koalisi

    Zulhas Ungkap Arahan Prabowo soal Buka Pintu Koalisi

    Nasional
    Menpan-RB Minta Pemprov Kalbar Optimalkan Potensi Daerah untuk Wujudkan Birokrasi Berdampak

    Menpan-RB Minta Pemprov Kalbar Optimalkan Potensi Daerah untuk Wujudkan Birokrasi Berdampak

    Nasional
    Prabowo Mau Kasih Kejutan Jatah Menteri PAN, Zulhas: Silakan Saja, yang Hebat-hebat Banyak

    Prabowo Mau Kasih Kejutan Jatah Menteri PAN, Zulhas: Silakan Saja, yang Hebat-hebat Banyak

    Nasional
    Selain Bima Arya, PAN Dorong Desy Ratnasari untuk Maju Pilkada Jabar

    Selain Bima Arya, PAN Dorong Desy Ratnasari untuk Maju Pilkada Jabar

    Nasional
    Perkecil Kekurangan Spesialis, Jokowi Bakal Sekolahkan Dokter RSUD Kondosapata Mamasa

    Perkecil Kekurangan Spesialis, Jokowi Bakal Sekolahkan Dokter RSUD Kondosapata Mamasa

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com