Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasdem Pertimbangkan JK-Mahfud Setelah Pileg

Kompas.com - 17/12/2012, 18:05 WIB
Aditya Revianur

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Patrice Rio Capella mengatakan, partainya baru akan berkomunikasi dengan Jusuf Kalla dan Mahfud MD mengenai peluang mencalonkan mereka sebagai presiden. Meski demikian, Nasdem akan menunggu hasil pemilu legislatif terlebih dulu.

Nasdem dikabarkan tertarik mengusung Jusuf Kalla atau Mahfud MD dalam pilpres mendatang. "Kalau Nasdem bisa mencalonkan sendiri lebih mudah, (capres) belum kita putuskan hari ini. Kalau partai lain, bisa diukur. Kita belum bisa soalnya belum pernah ikut pemilu legislatif," kata Capella di kantor Ikatan Wartawan Online, Jakarta, Senin (17/12/2012).

Capella menjelaskan, dua nama tersebut kurang lebih sesuai kriteria seorang presiden versi Nasdem. Ia mengatakan, Nasdem mencari figur yang dapat melakukan perubahan sebagai kriteria utama capres. Menurutnya, capres Nasdem tidak harus berasal dari internal partai. JK dan Mahfud adalah capres yang berasal dari luar internal Nasdem.

Ia menambahkan, Nasdem tetap akan membuka peluang berkoalisi dengan partai lain. Hal itu terjadi jika Nasdem tidak mendapatkan hasil yang diharapkan saat hasil pileg diumumkan. Namun, ada syarat tersendiri jika Nasdem memutuskan berkoalisi dengan parpol lain. "Tidak seperti koalisi dalam pilpres kemarin. Nanti, kita memilih koalisi dengan kesamaan ide dan gagasan," ujarnya.

Menurut Capella, cara seperti itu dilakukan untuk menghindari koalisi yang mementingkan kemenangan semata. Ia berpendapat bahwa koalisi antarparpol pada Pilpres 2009 merupakan bentuk koalisi yang mengejar kemenangan tersebut sehingga ide dan gagasan parpol tidak diperhatikan. Ia menilai hal tersebut mengakibatkan pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Boediono minim keselarasan antara ide dan gagasan parpol koalisi pendukung pemerintah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

    TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

    Nasional
    Terseretnya Nama Jokowi di Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

    Terseretnya Nama Jokowi di Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

    Nasional
    Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

    Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

    Nasional
    Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

    Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

    Nasional
    Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

    Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

    Nasional
    Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

    Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

    Nasional
    Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

    Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

    Nasional
    Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

    Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

    Nasional
    Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

    Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

    Nasional
    Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

    Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

    Nasional
    Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

    Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

    Nasional
    Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

    Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

    Nasional
    Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

    Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

    [POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

    Nasional
    Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

    Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com